Chereads / MY SWEET HEART. / Chapter 2 - You're My Friends 1

Chapter 2 - You're My Friends 1

"huftttt!" Rafaela mendengus sembari meletakkan nampan berisi air diatas wastafel. Setelah berjam-jam mencuci piring yang sedari tadi tidak pernah berhenti berdatangan dari lobby Restoran membuatnya merasa lelah.

Baru kali ini ia melakukan pekerjaan paruh waktu sebagai pembantu pelayan di Hotel Diamond milik keluarga Lyonin sahabatnya. Sekalipun Gadis itu melarang Rafaela untuk melakukannya dan meminjamkan kartu kredit nya pada Rafaela, tapi Gadis itu tetap menolak pemberian Lyonin. Rafaela harus bisa menghasilkan uangnya sendiri, bergantung pada orang lain bukanlah sesuatu yang ia suka.

Jadi, saat Rafaela sedang melanjutkan tugasnya untuk mencuci tumpukan piring itu lagi, Lyonin sudah berdiri di balik pintu masuk dengan melipat kedua tangannya ke dada. Ia sedang memperhatikan sahabatnya itu. Bibir tipis, bulu mata lentik, rambut cokelat mengkilap yang di kucir satu, beserta setelan pelayan yang nempel di tubuhnya membuat Lyonin menggeleng-gelengkan kelapanya tidak percaya. Bagaimana bisa seorang Rafaela Jone Putri dari pebisnis dunia turun pangkat menjadi seorang pencuci piring di Hotelnya ?

Well, tapi Lyonin tau bagaimana sahabatnya itu, sekuat apapun ia memberikan pencerahan padanya, Ia tahu semua ucapannya tidak akan berpengaruh pada Rafaela Jone karena begitulah Rafaela seorang yang sangat keras kepala.

"Entah dari mana aku mendapatkan Sahabat keras kepala sepertimu El" suara Lyonin membuat Rafaela menoleh padanya. Wajahnya tampak tidak terkejut melihat kedatangan sahabatnya itu. seperti ia sudah tahu jika sedari tadi Lyonin tengah memperhatikan dirinya.

"Bukankah kau harus merasa bangga padaku?" ujar Rafaela mencoba menggoda Lyonin ketika gadis itu memutar bola matanya jengah dengan tingkah Rafaela.

"Ayolah El, hentikan ini dan temani aku jalan-jalan, Oke?" ucap Lyonin "apa kau tak bosan dengan pekerjaan itu ? aku akan membayar mu berapapun itu, asal hentikan pekerjaan itu—ya?" Lyonin terdengar seperti merengek pada Rafaela.

"Kau yang membuat aturannya Dear, jangan bilang jika kau membuat peraturan ini untuk di langgar— Tuan Putri" jawab Rafaela sembari tertawa kecil.

Ia sedang membilas piring-piring itu, kemudian meletakkannya di rak sterilisasi.

"Ck!" Lyonin Berdecak. Kau lihat bukan Gadis itu tidak bisa di bujuk. Jadi pilihan lain adalah—

"Lupakan peraturannya El kemari lah dan temani aku, Pelayan lain akan menggantikan pekerjaan mu" ucap Lyonin sembari menarik lengan Rafaela meninggalkan ruangan Cleaning dan membawa Gadis itu menuju ruang kerjanya.

Hingga, beberapa menit kemudian Rafaela sudah berganti pakaian.

"Kau ingin kita kemana tuan Puteri?" tanya Rafaela saat mereka sudah berada di basemen tempat Lyonin memarkirkan Mobil Ferarry merah metalik nya.

"dua hari yang lalu Mark memberiku dua tiket konser. Si CEO itu baru-baru ini memenangkan penghargaan karena salah satu Group dari agensinya memenangkan. kejuaraan dunia dengan penjualan dan popularitas terbanyak di seluruh dunia" ucap Lyonin sembari ia membuka pintu mobilnya kemudian mengajak Rafaela untuk ikut masuk.

lalu saat mereka sudah berada di dalam Mobil, Gadis itu kembali menjelaskan ketika Rafaela bertanya tentang kenapa Mark tidak memberinya tiket juga. bukankah Pria itu selalu mendahulukannya dari Lyonin?

Menanggapi itu Lyonin Mala menertawakan Rafaela. Well, bukan hal aneh lagi, wajar jika Rafaela terlihat cemberut melihat Mark lebih memilih memberikan tiket itu pada Lyonin ketimbang Rafaela. Kedekatan Mark dan Rafaela sudah seperti Kakak dan Adik. kadang-kadang Lyonin sering merengek pada Dylan saat kedua orang itu menjahili dirinya.

"Kau ini lucu sekali" ucap Lyonin kembali. Ia masih tertawa kecil menanggapi sahabatnya itu. "aku sarankan kau untuk tidak marah pada Mark. Dylan sangat kuatir padamu jadi kau bisa tau maksudnya bukan?"

Rafaela menuang pandangannya keluar jendela mobil memperlihatkan suasana kota yang berhujan. Ia hampir lupa pada Dylan. seharusnya ia sudah tahu kalau sebagian dari hidupnya telah di jendela oleh kedua orang tuanya dan juga Kakaknya. Yang membuat hatinya merasa tidak senang. hanya Mark dan Lyonin yang mendukung dirinya selama ini Paman dan Bibi Naolylah yang lebih memperhatikannya. Adakalanya Rafaela selalu merasa jika keluarganya seperti tidak menginginkan dirinya terlebih Mommy nya Wanita itu lebih memilih Miranda gadis yang sedari kecil kedua orang tuanya adopsi dari panti asuhan. well, sekalipun gadis itu lebih dulu ada ketimbang dirinya. Tapi, ada perbedaan kasih sayang yang Rafaela rasakan pada gadis itu.

Misalnya saja, Momynya lebih mendukung Miranda menjadi Model untuk menjadi ambassador merek pakaian ternama. Well, belum lagi baru-baru ini Daddy nya membelikannya mobil bugatti Silver keluaran pertama sebagai kado ulang tahunnya yang ke 25. Sedangkan Rafaela—

Tanpa Rafaela sadari Air matanya telah jatuh menetes. Ada rasa sakit yang timbul dari dasar hatinya ketika ia mengigat hal itu.

"Kau baik-baik saja El?" tanya Lyonin yang menyadari Rafaela telah mengis.

"Yea, Im Fine" ucap Rafaela sembari menghapus cepat air matanya.

Tapi Lyonin, gadis itu dengan sigap menepikan mobilnya di pinggiran jalan.

#To Be Contiue