Chereads / Dosenku Suamiku (On Going) / Chapter 3 - Tidur seranjang?

Chapter 3 - Tidur seranjang?

Akupun membukakan mataku dan benar pak Darka sudah memakai bajunya. Memakai kaos putih polos dipadukan celana panjang hitam.

'Nikmat mana lagi yang kamu dustakan' pujiku dalam hati .

" Kenapa liatin saya sampe begitu?" Tanya pak Darka membuat aku tersadar

" Emang kenapa ,toh liatin suami sendiri ,nggak dosa kan" jawabku menutupi rasa malu nan gugup karena ketahuan menatapnya.

" Terserah" balas pak Darka

" Hmm dasar datar,dingin ,kulkas" gumamku pelan ,ya mungkin saja dia mendengar

" Kamu ngatain saya?" Tanya pak Darka

" Nggak kok,kalo pak Darka merasa ya bagus sih" jawabku santai. Sedangkan pak Darka hanya memicingkan matanya melihat ku

"Udah ah,ayo kita sarapan,mama sudah nunggu dibawah" Ajakkuu sekaligus mengalihkan topik pembicaraan.aku pun menarik tangannya ya seperti biasa pak Darka menyerah dan menuruti ku.

"Eh pengantin baru " sapa papa mertuaku

Sedangkan aku hanya tersenyum. Aku dengan pak Darka pun duduk bersebelahan kemudian aku mengambil kan sarapan untuk suamiku ini.

" Jadi kapan kalian memberikan kita cucu?" Tanya mama disela sela sarapan membuat aku dan pak Darka tersedak.

" Iya ,papa nggak sabar loh pingin gendong cucu" tambah papa mertuaku

" Iya pa ,Darka bakal ngusahain secepatnya ma,pa. Iya kan sayang" jawab pak Darka menoleh kearahku dan mengkodekan agar aku masuk ke sandiwara nya itu membuat aku melototkan mataku kaget.

'' H... Iy...ya" jawabku kikuk

'Dasar pembohong publik' gumamku dalam hati sedikit tak terima karena kenyataannya pak Darka ga mau nyentuh aku bahkan seranjang nggak mau .

" Okke mama dan papa doakan agar kalian cepat diberi momongan " doa mama mertuaku.

" Oh iya ma,nanti sore darka Sam Dena mau pindah ke rumah kami sendiri" ucap pak Darka yang menurut ku mengalihkan topik pembicaraan tapi ya bagus lah . Disisi lan aku juga kaget secepat itukah kita pindah ke rumahnya dan nggak ngomong ke Dena .

" Kok mau pindahan aja ,nggak nginep sini dulu aja" tawar mama mertuaku

" Kita mau hidup mandiri mah "jawab Darka singkat.

" Yaudahlah ma, terserah mereka aja" tambah papa mertuaku

" Yaudah ,kapan kalian merapikan barang,biar mama dan papa bantu" ucap mama mertuaku

" Nggak usah ma ,Darka sama Dena sudah merapikan barang barang kita" jawab Darka. Keadaan berubah jadi hening dan tak terasa sarapan telah selesai dan berjalan dengan khidmat . Setelah itu kita menuju kamar.

" Pak Darka kenapa nggak bilang sama Dena kalau mau pindah ?" Tanyaku kesal

" Tadi kan sudah" jawab singkat pak Darka tanpa ada rasa bersalah atau gimana membuat ku semakin sebal.

" Tau ah" jawabku sebal

" Yaudah mana koper pak Darka biar Dena beresin barang barang nya" ucapku kepada pak Darka yang sibuk memainkan ponselnya.

" Tadi kan saya sudah bilang,sudah saya siapin semuanya termasuk barang kamu" jawab pak Darka membuat ku kaget sekaligus terharu (alay bngt sih gw anj*y😂)

" Serius ,kapan beres beresnya ?" Tanyaku tak percaya sambil membuka lemari dan betul sudah bersih hanya tersisa 3 koper di bagian bawah.

" Tadi ,saat kamu masak" jawab pak Darka

" Oh " seketika rasa sebalku hilang berubah jadi kupu kupu bertebaran di hati. Baru diberesin segitu doang rasanya kek meninggal..

" Pak kita mau pindah di daerah mana ?" Tanyaku membuka obrolan

" Di daerah perumahan Andara " jawabnya dengan singkat

Mendengar jawabannya ,aku membulatkan mataku tak percaya,bukankah itu perumahan termahal. Wah memang tidak diragukan juga ,pak Darka dosen sekaligus CEO di perusahaan terbesar di Indonesia dan se-Asia.

" Pak ,nggak bosen apa pantengin ponsel melulu" ucapku menyindir pak Darka yang daritadi memainkan ponselnya .

" Enggak" jawab singkat membuatku kembali kesal.

' dahlah gue main hp juga ah bisa darah tinggi nih gue gegara pak Darka untung sayang,,ehh ups keceplosan anying '

Gerutuku dalam hati.

Aku pun memainkan ponselku dan memilih untuk menonton Drakor. Saat kiss scene aku tersenyum sendiri nggak jelas .

Saat funny scene pun aku tertawa dan sedikit melirik ke arah pak Darka yang sepertinya terganggu dan kepo.

" Kamu ngapain tertawa sendiri nggak jelas ?" Tanya pak Darka.

" Ye kepo" jawabku dengan nada mengejek membuat pak Darka diam. Kami sibuk dengan kegiatan sendiri sendiri . Beberapa jam kemudian aku menguap rasa kantuk menyerang ku . Lalu aku menaruh ponselku dan menuju kasur dengan pak Darka yang kini berubah berkutat dengan laptopnya lengkap dengan kacamata yang dipakai.

"Kamu mau apa ?" Tanya pak Darka saat aku menaruh tubuhku di sebelahnya

" Mau bikin anak sama pak Darka " jawabku santai. Mendengar jawaban ku sepertinya pak Darka kaget terlihat dari ekspresi nya.

"Becanda pak ,,santai gitu dong mukanya ,,,,Dena mau tidur lah pak, ngapain lagi juga" tambahku sambil tertawa pelan .

" Pak Darka istirahat juga gih,mata pak Darka udah merah tuh ,Dena yakin pak Darka ngantuk " ajakku

" Nggak ,kamu duluan aja" tolak pak Darka

"Dena pengennya sama pak Darka ,pak Darka tidur disini " ucapku sambil menepuk kasur disampingku untuk menyuruh pak Darka istirahat.

" Nggak " tolak pak Darka

" Udah deh pak ,nggak ada penolakan,lagian Dena nggak bakal ngapa ngapain pak Darka kok . Ohh pak Darka takut apa tergoda dengan Dena " ucapku panjang lebar sambil menyindir pak Darka . Entah pak Darka merasa atau tidak ,aku tidak peduli.

" Saya nggak akan tergoda dengan tubuh kecilmu itu" bela pak Darka

" Yaudah kalo nggak tergoda kenapa nggak mau tidur seranjang,emang punggung pak Darka ngga sakit apa tidur di sofa " tanyaku

" Oke ,aku tidur disini" jawab pak Darka ,dari namanya sepertinya tak terima dengan kenyataan yang aku ucapkan .

Aku hanya terkekeh pelan melihat tingkah suamiku ini. Setelah itu pak Darka menaruh laptopnya dan melepas kacamata yang bertengger di hidungnya lalu meletakkan punggungnya di kasur empuk miliknya .

Jantungku berdetak kencang sehingga aku memilih untuk memunggunginya. Aku coba pejamkan mata tapi seolah rasa kantuk itu hilang ,merasa tidak aada pergerakan disebelah ku ,aku pun membalikkan tubuhku menghadap pak Darka .

"Aish ternyata pak Darka tidur duluan " ucapku pelan . Aku memperhatikan wajah pak Darka yang manis dan tenang saat tidur yang bertolak belakang saat dia tak tidur .

Ah wajahnta begitu sempurna,alisnya yang tebal dan bulu matanya yang lentik membuatku insecure dengan suamiku ini,ditambah bentuk rahang yang kokoh ,dan bibir tebalnya membuatku ingin emm 🌑🙈

Aku hanya bisa berdoa agar suatu hari pak darka bisa mencintaiku. Seperti aku mencintainya. Jujur saja aku telah mencintai nya saat setelah pak Darka mengucapkan ijab qobul.

Aku merenung Hingga aku pun terbawa ke alam mimpi.