Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

please reset the booktitle SoulVine 20231218092329 76

SoulVine
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.1k
Views
Synopsis
MENGANDUNG UNSUR DEWASA 21+ ======================================================== Kayleen Wijaya dikenal sebagai seorang primadona di SMA Garuda. Dengan wajah cantik dan tubuh bak porsolen mampu menggoda kaum adam di sekolahnya. Tidak terkecuali Pak Mario yang dikenal berwajah dingin dan tegas. Hubungan antara keduanya bukan sekedar relasi antara guru dan murid. Keduanya saling jatuh cinta dan terjebak dalam situasi yang sulit. Apalagi Pak Mario jelas-jelas sudah mempunyai pacar. Tidak ada yang berjalan lancar dalam hubungan percintaan keduanya ketika bersama. Pada akhirnya, mereka berdua hanya saling meninggalkan perasaan terluka satu sama lain. * Any resemblance to actual events or persons, living or dead is entirely coincidental. ======================================================== Novel in Bahasa Indonesia

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Intro #1

Kayleen Wijaya dikenal sebagai seorang primadona di SMA Garuda. Wajahnya yang begitu cantik dengan bibir yang merah alami, hidung mancung, dan mata bulat mampu menyihir setiap orang yang melihatnya. Betis dan paha yang jenjang mampu menambah kemolekan dari tinggi badan Kayleen yang mencapai 170 cm. Dengan wajah dan tubuh bak model tersebut, Kayleen selalu sukses membuat teman-teman cowoknya menatapnya dengan penuh minat dan semangat. 

Seperti biasa, Kayleen memakai seragam berwarna putih abu, kaos kaki, dan sepatu berwarna hitam. Namun karena ingin tampak menonjol dibandingkan teman-temannya yang lain, Kayleen selalu menaikan rok berwarna abu tersebut hingga 10 cm di atas lutut dan membuka 2 kancing atas dari kemejanya. Dua menit sebelum upacara bendera dimulai, dia berdiri di depan barisan kelasnya. Di depannya jelas terlihat wajah Pak Mario yang kaku dan datar. Guru dengan paras tampan tersebut melihat secara seksama rok Kayleen yang dinilainya terlalu pendek. Tiba-tiba saja Pak Marlo sudah berdiri di depan Kayleen dengan menampilkan wajah yang tampak dingin. 

 "Ikut ke ruangan saya sekarang, Kayleen Wijaya," desis Mario marah. Wajah pria itu semakin mengeras untuk menahan amarahnya. 

 "Dengan senang hati, pak," balasnya dengan gembira sambil mengikuti langkah dari Pak Mario. 

Begitu Kayleen sampai di depan ruangan Mario, dia hanya mengetok pintu dan melangkah masuk ke dalam ruangan yang didominasi oleh warna putih. Ketika berada di depan meja, dia melihat Pak Mario langsung berdiri untuk menyambutnya. 

 "Apakah kamu sengaja membuat aku marah, Kayleen?" tanya Mario sambil melangkah mendekati Kayleen. 

Kayleen hanya tersenyum manis dan mengulurkan tangannya yang mulus ke arah Mario. "I really really miss you, Pak Mario." 

 "Kamu berhasil membuat aku merasa sangat marah, Kayleen," jawab Mario dengan suara parau sambil merengkuh Kayleen dan langsung melumat bibir dari muridnya tersebut. 

 Kayleen merangkulkan lengannya pada leher Mario sehingga membuat Mario sedikit menunduk saat melumat bibir manis yang berhasil membuat dirinya merasa ketagihan. Kayleen kemudian melepaskan ciuman tersebut, dan mengendurkan rangkulan lehernya. Dengan sedikit menjauhkan wajahnya, dia berusaha untuk menatap dan mengusap lembut wajah tampan dari gurunya. 

 "Bapak juga berhasil membuat saya cemburu kemaren. Enak yah pak seharian bersama dengan pacar bapak yang super sexy itu?" Tanya Kayleen dengan nada manja. 

 Mario tertawa kecil mendengar suara manja tersebut, lalu mendudukan Kayleen di atas meja. Kemudian, Mario menyurukkan hidungnya ke tengkuk Kayleen yang membawa aroma harum dan menggoda. Bibir Mario secara perlahan mengecupi dan menggigit kecil leher Kayleen sampai berwarna kemerahan. 

 "Jangan digigit, pak. Nanti ketahuan sama teman-teman yang lain." 

 Mario tersenyum, kemudian mengecup bahu terbuka Kayleen sambil berusaha untuk melepaskan kemeja putihnya. "Biarkan saja mereka mengetahui hubungan kita." 

 Kayleen tersenyum karena perkataan manis Mario. Jemari lentiknya mengusap lembut rahang tegas dari Mario dan mengecupnya. Mario melepaskan kemeja putih Kayleen yang membuat payudara Maureen terlihat menyembul secara malu-malu. 

 "You're so sexy, baby," desah Mario sambil mengusap dan meremas lembut payudara tersebut. Tanpa menunggu lama, Mario kembali melumat mesra bibir Maureen. 

  Tok, tok, tok