Bab 2 Menikah
Tamu-tamu penting telah hadir di ruang tamu istana, penjagaan yang sangat ketat terlihat di depan pintu masuk ruangan itu, Pangeran Louis sedang disiapkan oleh penata rias di kamarnya, sebentar lagi Pangeran Louis akan menikahi Putri Mitia, Pangeran Louis tampaknya tenang-tenang saja seakan pernikahan ini adalah sesuatu yang biasa saja. Sementara itu Putri Mitia mengangap pernikahan politik ini adalah hal yang sangat penting bagi dirinya dan negaranya.
Pangeran Louis datang duluan ke ruang tamu istana karena ia telah selesai bersiap, tamu-tamu penting seperti delegasi politik dari Negara Federasi menyapa Pangeran Louis, mereka mencoba mendekati Pangeran Louis agar hubungan politik Negara Federasi dan Kekaisaran akan terjaga seterusnya, Kaisar Negara Kekaisaran duduk di singasana ruang tamu, terlihat ada dua kursi singasana yang kosong, singasana itu adalah milik Pangeran Louis dan yang satu lagi milik Putri Mitia ketika ia sudah menikah secara resmi dengan Pangeran Louis
Pintu ruang tamu istana dibuka perlahan oleh prajurit, terlihat Putri Mitia berjalan pelan ditemani pengawal pribadinya yang mengiringinya dibelakangnya. Putri Mitia memakai gaun warna ungu lilac disertai dengan aksesoris anting anting, kalung beserta gelang emas, ia juga memakai mahkota yang terbuat dari emas yang dipasangi beberapa batu berlian.
Karena ini acara pernikahan ini adalah pernikahan politik, yang menjadi wali Putri Mitia adalah petugas delegasi politik dari Negara Federasi. Putri Mitia berdiri di depan Kaisar, sementara itu Pangeran Louis mendekati delegasi politik Federasi. Putri Mitia duduk di tempat yang telah disediakan setelah memberikan hormat pada Kaisar.
Pangeran Louis berhadapan dengan delegasi politik yang menjadi Wali untuk Putri Mitia
"Pangeran Louis Von Warlin, apakah Yang Mulia bersedia menjadikan Putri Mitia Von Darte sebagai salah satu istri Yang Mulia" ucap Wali Putri Mitia
"Iya aku bersedia" balas Pangeran Louis
"Saya sebagai Wali Putri Mitia Von Darte putri kedua dari Presiden Welburg Von Darte menikahkan putra pertama dari Kaisar Albert Von Warlin, Pangeran Louis Von Warlin" ucap Wali Putri Mitia
Dengan begini acara pernikahan politik antara Pangeran Louis dan Putri Mitia sudah resmi secara hukum. Dengan begini harusnya Kekaisaran dan Federai dapat menjalin hubungan politik yang lebih erat lagi. Tapi apa sebenarnya tujuan dari pernikahan politik ini?, apa hanya sebatas kerja sama antara dua negara saja?
~ ~ ~
Bulan bersinar terang sekali malam ini seakan menandakan akan ada kejadian besar yang terjadi. Bulan nampak bulat sempurna dan malam ini jaraknya sangat dekat dengan bumi hingga hampir semua orang di Ibukota Kekaisaran bisa melihat keindahannya. Setelah acara pernikahan yang amat melelahkan, Putri Mitia kembali ke kamarnya di istana kerajaan, ia sedang memandangi bulan dari ekpresinya seakan berharap akan sesuatu, angin sepoi sepoi membuat rambut panjangnya tertiup perlahan.
"Ayah… Ibu…" gumam Putri perlahan menutup matanya
"Ada apa? Apa mungkin Putri Mitia rindu akan rumahnya? Rindu dengan ayah-ibumu?" Ucap Pangeran Louis yang tiba tiba ada di belakang Putri Mitia, dekat pintu masuk
"Pangeran?! Ehem kenapa Pangeran Louis berada di kamarku? Pangeran Louis tolong ketuk pintunya dulu sebelum masuk" balas Putri Mitia menghadap Pangeran Louis
"Begitu kah?, ketuk pintu dulu ya" gumam Pangeran Louis berpikir
Tiba tiba saja Pangeran Louis keluar kemudian menutup pintu kamar kemudian dia mengetuk pintu "Putri Mitia, boleh aku masuk?" Tanya Pangeran Louis
Ada apa dengan Pangeran ini? Apa dia sedang bercanda denganku? Pikir Putri Mitia
"Boleh" balas Putri Mitia, segera Pangeran Louis membuka pintu kamar lagi kemudian ia masuk dan menutup pintu kamar, keadaannya persis sama seperti Pangeran Louis masuk ke kamar pertama kali
"Jadi ada apa Pangeran Louis?" Tanya Putri Mitia singkat
"Tidak ada apa-apa, hanya saja aku disuruh tidur di kamarmu" ucap Pangeran Louis santai
"Disuruh?" Tanya Putri Mitia lagi
"Aku disuruh ibu, baiklah mari kita tidur, sebentar lagi tengah malam, besok jadwalku sangat banyak sekali, jadi aku tidak boleh terlambat bangun" gumam Pangeran Louis
Tiba-tiba saja Putri Mitia tidak menjawab lagi, ia terdiam tanpa ada komentar lagi, ketika Pangeran Louis mengunci pintu kamar Putri Mitia terkejut dan berlari lalu bersembunyi di ranjang dengan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Pangeran Louis kemudian menutup seluruh jendela hingga tidak ada lagi cahaya, gelap gulita. Putri Mitmithanya bisa mendengar suara langkah kaki Pangeran Louis yang perlahan lahan mendekat kemudian tiba tiba berhenti, terdengar pula suara zirah yang dilepas kemudian suara langkah kaki lagi.
"Pangeran Louis?" Tanya Putri Mitia
Tiba tiba saja ada sesuatu yang menyentuh kepala Putri Mitia, "ada apa Putri Mitia? Apa mungkin kamu tidak biasa dengan keadaan gelap seperti ini?" Tanya Pangeran Louis
"Tutup matamu perlahan dan tahan selama beberapa saat kemudian buka kembali" ucap Pangeran Louis
Putri Mitia melakukan saran yang dikatakan oleh Pangeran, perlahan lahan ia dapat melihat meskipun tidak ada cahaya, terlihat Pangeran Louis yang sedang berada tepat di depan dirinya dalam keadaan tidak memakai baju, hanya celana pendek ketat yang melekat padanya.
"Bagaimana? Kalo Putri Mitia sudah bisa melihat sekarang ayo kita buka pakaianmu" ucap Pangeran Louis dengan ekspresi datar
"Pangeran?... mentalku belum siap" gumam Putri Mitia pelan
"Ayo cepat berdiri" ucap Pangeran Louis tersenyum
Putri Mitia perlahan mulai bergerak dari ranjang, ia berdiri di samping tempat tidur. Sepertinya sang Putri sangat malu dengan apa yang akan ia lakukan dengan Pangeran, ia bahkan tak mampu menatap mata Pangeran Louis sekarang. Berbeda dengan Pangeran Louis yang sepertinya biasa-biasa saja melihat tubuh Putri Mitia seakan dia sudah sering melihatnya.
"Yah seharusnya pelayan yang membantumu melepas pakaian bukan?, jika kamu tidak mau, aku bisa memanggil pelayan sekarang" ucap Pangeran cemas, dia sedikit khawatir yang melihat reaksi Putri Mitia yang terlihat tidak menyukai sikap mudah bergaul Pangeran Louis.
"Tidak, disaat seperti sudah seharusnya Pangeran sendiri yang harus membukanya" balas Putri Mitia pelan
"Baiklah kalau begitu, aku mulai" jawab Pangeran Louis cepat
Perlahan lahan Pangeran Louis membuka satu persatu bagian dari pakaian yang dipakai oleh Putri Mitia, dimulai dari kaos kakinya kemudian disusul dengan sarung tangannya, hingga bagian pada baju yang sedang dikenakan Putri Mitia. Pangeran Louis melepaskan pakaian lengan bagian kanan disusul perlahan lengan bagian kiri, Putri Mitia terlihat sangat gugup sekali ketika Pangeran Louis menyentuh dirinya secara langsun, tubuhnya bergemataran ketika tangan Pangeran Louis tak sengaja menyentuh pinggul Putri Mitia, "Ahh" ucap Putri Mitia spontan "Maaf Putri Mitia, karena gelap aku jadi tak sengaja" balas Pangeran Louis spontan
Sensasi yang tidak bisa terbayangkan oleh Putri Mitia sebelumnya, tubuhnya rasanya sangat panas sekali seakan ia sedang berada di bawah sinar matahari terik. Keringat yang mulai perlahan muncul membuat keadaan semakin bergairah. "Baiklah sudah selesai Putri Mitia" kata Pangeran Louis
Putri Mitia tidak menjawab atau merespon perkataan dari Pangeran, namun terlihat jelas bahwa ia seperti berpasrah diri kepada keadaan yang sedang terjadi. Setelah membantu Putri Mitia membuka semua pakaiannya, Pangeran membantu Putri untuk memakai pakaian tidur. Setelahnya Putri Mitia berbaring di ranjang, terlentang seperti memberikan kode kepada Pangeran.
"Apa yang kamu lakukan Putri Mitia? Ranjangnya tidak akan muat jika kamu berbaring terlentang seperti itu" ucap Pangeran dengan wajah polos
Putri Mitia mengabaikan ucapan Pangeran, kedua tangannya diangkat ke atas seperti seseorang yang ingin berpelukan. Pangeran Louis semakin tidak mengerti dengan kelakuan Putri Mitia, beberapa saat kemudian ia mengambil kesimpulan bahwa Putri Mitia ingin tidur di ranjang sendirian, Pangeran menarik selimut yang ada di ranjang.
"Aku adalah istri Pangeran, istri Pangeran, istri Pangeran… tenang Pangeran adalah suamiku, tenanglah diriku, hanya untuk malam ini saja" gumam Putri Mitia dalam hatinya
Pangeran membentangkan selimut ke lantai kemudian ia berbaring bersiap untuk tidur di atas selimut putih tebal yang telah ia bentangkan. Sang Putri terkejut melihat apa yang telah dilakukan Pangeran, Putri segera melihat Pangeran yang sepertinya sudah memejamkan mata bersiap untuk tidur.
"Ada apa ini?, kenapa Pangeran malah tidur di lantai?" gumam Putri Mitia
Putri Mitia tidak habis pikir dengan sikap Pangeran Louis yang meninggalkannya tidur tanpa berkata apa-apa, tapi dia merasa lega karena Pangeran Louis tidak seagresif dipikirannya, Putri Mitia belum pernah tidur satu ruangan dengan pria sebelumnya, saat ini dia benar-benar tidak bisa tidur karena waspada akan gerakan Pangeran Louis yang bisa saja menyerangnya tiba-tiba.