Siapa tadi yang mengatakan pertanyaan bodoh yang baru saja kudengar?" Abigail dengan suara lantang, ekspresi sangar, serta hentakan stileto hitam setinggi 10 cm menggema di lantai koridor kelas putrinya.
Segera, langkah kaki lain dengan bunyi kencang makin lama makin terdengar ke seluruh koridor kelas. Seorang pria tinggi dan dua wanita dengan rambut yang sama panjang berlari menuju kelas Agnes.
"Hah … hah. S-selamat siang, Nyonya Abigail." Kepala Sekolah, Bu Evi, dan Nona Meghan memberi hormat dan menyapa Abigail.
"Tak perlu basa-basi, Tuan Albert! Aku ingin tahu apa yang telah mereka lakukan dengan putriku! Kenapa mereka memojokkan Agnes? Apa ada suatu hal yang telah dilakukan putriku?" tanya Abigail menyilangkan kedua tangannya sambil menatap penuh kesombongan pada tiga orang di depannya.
"I-itu …." Albert ragu menjawab pertanyaan Abigail.
"Biar saya yang jawab, Pak Kepala Sekolah!" Meghan dengan penuh prcaya diri menegakkan tubuh dan kepalanya menatap Abigail.