Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

terlempar dengan orang lain ke dimensi

DaoistRIzeHt
--
chs / week
--
NOT RATINGS
963
Views
Synopsis
nasib reyna dan merlin yang terlempar ke sebuah dimensi yang penuh dengan perselisihan dan kebebasan yang tak jelas keadilan dan penegaknya. ditambah lagi mereka dimintai oleh seseorang yang membuatnya mereka terlempar kedimensi untuk menyatukan seluruh benua. ditambah lagi dengan dunia dengan penuh sihir yang mereka tidak tahu menahu sperti apa.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - reyna rosa

gadis berambut panjang yang bergelombang itu berjalan dibawah guyuran hujan dengan tubuh yang diselimuti jaket berwarna coklat. sambil memegang payung berwarna biru dongker di tangan kirinya. dan di tangan kanannya memegang segelas teh panas. dia berjalan dengan pelan-pelan agar air hujan itu tak terlalu membasahi bajunya.

dia berjalan memasuki sebuah gedung universitas yang lumayan terkenal di daerahnya. dia singgah sebentar di kumpulan kursi-kursi yang terjajar rapi untuk meminum teh panasnya. sambil menghangatkan tubuhnya dan merapikan payung agar mudah berjalan kedalam gedung.

teh yang diminumnya habis, dia berjalan kembali untuk menuju kelasnya. kelas untuk semester 2 nya. semester 2 ini baru dimulai satu buan yang lalu, jadi suasana libur dan malas masih menempel di pundak dan punggung para mahasiswa. terutama bagi gadis ini juga.

" hey reyn!" seorang menepuk pundaknya dari belakang. gadis itu menoleh dan menjawabnya dengan tersenyum. "hay too" jawabnya sedikit cuek. seorang itu duduk di sampingnya. dan terus memperhatikannya.

"hey nona, kalau kau terus memandangiku aku bisa bisa terbakar. kalau kau punya kabar gembira ceritakanlah pada pembantu setiamu ini" ucapnya sambil terus menulis tugas kuliah.

"hahaha iya nih, nona sera lagi punya cerita yang sangat bagus untuk kau dengar. tapi reyna, kau akhir minggu ada waktu tidak?. aku kenalkan cowok ganteng deh"

"hah lagi lagi. bisakah kau bantu saja tugasku. aku blom ada waktu buat mikirin cowok"

"akh gak seru" jawab gadis yang bernama sera itu. dengan bibir yang maju kedepan. "ok ok aku ceritakan kabar gembiranya." sera mulai menceritakan tentang gebetan barunya yang tampan dan tinggi. tak lama berselang dosen masuk keruang kelas. dan kegiatan belajar dimulai.

#------------------------------------------#

reyna pulang sedikit telat karena dia ingin meringkas pelajaran dan mencari tambahan materi di perpustakaan. biasanya mahasiswa di semester ini sering merasa bosan belajar tapi ini memang wajar karena adabtasi suasana yang berbeda. tapi hal ini tidak berpengaruh padanya karena dia bosan berada dirumah.

pukul enam sore dia pulang dengan menaiki bus kota. dan baru sampai di kosnya pukul 7. karena sebelumnya dia mampir untuk berbelanja kebutuhan sehari hari yang habis. dia membuka pintu dan melepas sepatu. ruangan kecil yang hanya muat untuk satu orang dengan dapur dan kamar mandi yang menjadi satu dalam satu ruangan. ruangan yang gelap dan sedikit pengap karena minimnya sirkulasi udara.

reyna melemparkan tubuhnya keatas kasur dan menutup wajahnya dengan bantal. air matanya mengalir. didalam hatinya dan juga kehidupannya ia sangat kesepian. tapi dia memiliki trauma untuk bertemu orang banyak. reyna hanya memiliki satu teman dekatnya yaitu sera. keluarganya berada jauh dari tempatnya menuntut ilmu. walaupun begitu ia juga tidak dekat dengan keluarganya.

bisa dianggap trauma atau mungkin hanya ketakutan biasa. ia takut bertemu dengan orang, walau penyebab ketakutannya adalah masalah yang sepele. tetapi dalam tekad reyna dirinya harus berjuang melawannya. sedikit demi sedikit walau susah dan masih sering trauma itu terpancing. reyna bersyukur walau hanya ada satu teman yang tetap mau berjalan dengannya walau dia sering menarik diri. membantunya keluar dari bayangan gelap dirinya.

reyna mengusap air matanya dan duduk di kursi belajarnya membuka laptopnya. dan mencari berbagai tumbuhan herbal. mencatat beberapa untuk dihafal. lalu dia membuka situs vidio untuk menonton video. setelah dia bosan ia membaca komik sambil berpindah untuk rebahan di atas kasur. dirinya mulai memasuki imajinasinya, mengalir mengikuti cerita yang dia baca. hingga tak lama kemudian ia tertidur. di kelilingi gelapnya kamar dan tenggelam dibawah derasnya suara hujan. bermain dengan mimpinya yang mana tidak ada yang perlu ditakutinya.

#--------------------------------------------------#

angin dingin yang lembut membelai tangannya, menggelitik bulu kuduknya. suara desahan angin yang terbang bebas. suara riuh angin melewati dedaunan. dan sinar bulan yang berwarna biru seakan pertanda malam itu adalah malam yang penuh ketenangan. suara desiran angin yang membuat air bergelombang dan suara air yang terjun bergemericik. membuat siapapun yang datang pasti akan merasa nyaman untuk tidur atau sekedar beristirahat.

mata reyna terbuka dan tepat dihadapannya dia melihat ada seorang anak laki laki yang tertidur pulas, terlihat anak itu seperti berumur 10 tahun. reyna melemparkan pandangan kesekitarnya, dia terkejut karena dia tidak berada di kamar melainkan di hutan dan di tepi danau yang biru. angin berhembus lagi hingga menerbangkan rambutnya dengan kencang. dia terkaget lagi, karena rambut yang menempel di kepalanya berwara kuning pirang bukan hitam. dan ketika melihat telapak tangannya dia lebih terkejut lagi, dikarenakan tangannya menjadi kecil. reyna menempelkan telapak tangannya ke telapak tangan anak kecil laki-laki disampingnya. untuk memastikan ukuran tangannya. dan hasilnya adalah sama.

reyna berlari ke tepi danau dan menaiki batang kayu yang panjang dan setengah batangnya tumbang ke atas air ia melihat bayangannya di air. bayangan yang di pantulkan air sangat berbeda dengan dirinya. ia mencubit pipinya keras-keras dan ia merasakan sakit yang nyata. reyna masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. hingga 5 menit dia memandangi bayangan nya di air. masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

rambut pirang sepunggung bergelombang besar dengan model yang sama dengan rambutnya yang asli. mata biru yang sangat bening seperti laut. dan wajah yang imut menggemaskan. gaun putih semu biru dengan panjang hingga lutut dengan tali yang mengikat di pinggangnya. sepatu biru yang senada dengan bajunya terpakai serasi dengan dirinya. inilah wajah baru reyna. yang terlihat melalui pantulan air.

reyna berjalan menyusuri pinggiran danau dan hutan itu. tapi ia tidak bisa berjalan jauh karena anak kecil laki-laki itu belum terbangun. reyna tak bisa begitu saja meninggalkan nya walau dalam kenyataan mungkin reyna masuk kedalam air dan anak kecil itu yang menyelamatkannya. setelah berkeliling melihat-lihat dan memastikan kondisi sekitar aman, reyna kembali dan duduk di samping anak kecil laki-laki berambut hitam dan berbaju abu dan hitam itu. dan menunggu hingga anak itu terbangun.

reyna memandangi anak kecil berambut hitam itu. sesekali dia membelai rambutnya. anak kecil dengan baju berwarna hitam dan abu abu. dalam hatinya dia ingin menayakan tentang dunia ini, tapi disisi lain dia merasa kasihan jika benar anak itu menyelamatkannya dari danau. akhirnya reyna hanya kembali menatap anak kecil yang sama sama menggemaskan dengan dirinya. karena satu-satunya jawaban tentang tempat itu hanya pada anak kecil laki-laki itu. angin mulai berhembus lagi kian lembut dan dingin membuat nyaman untuk tidur. ia mulai merasa mengantuk dan tertidur kembali.