Chereads / (retak dendam sirena) / Chapter 4 - bap4

Chapter 4 - bap4

Masi di perjalanan menuju Jakarta sirena dan masnya, mas Indra Masi di kereta Indra pun bersuara,

"Nanti klo sampai rumah, kabarin mas dan ingat pesan mas dan pesan nenek serta kake, jika sudah tidak kuat menjalaninya maka segerah telpon mas, mas akan siap 24 jam untukmu dek"

Ucap Indra kepada adek sepupuhnya itu, dan di senyumkan oleh sirena,

"Baik mas sirena akan ingat pesan itu, insyaallah sirena akan bertahan, dan meluruskan apa yang harus di luruskan, dan sirena juga ingin tau apa motif dari mereka membenci sirena, apa mas bisa membantu sirena"

Ucap sirena yang meminta bantuan kepada Kaka sepupuhnya itu,

"Mas siap membantumu dek, mas juga penasaran apa motifnya, sehingga mereka membencimu, dan melihat nenek dan kake pun seperti menyimpan rahasia tentangmu, kake serta nenek seperti ketakutan ketika kamu berbicara tadi"

Ucap Indra yang merasa ganjel dengan semua ini,

"Sirena pun juga merasa seperti ada rahasia yang di, sembunyikan oleh semuanya, apakah mas bener-bener mau membantu sirena"

Ucap sirena yang menatap Indra sementara Indra yang di tatap pun langsung menganggukkan kepala dan berkata,

"Demi Allah mas, mau membantumu dek, mas akan cari informasi tentang semua ini, kamu tinggal diam saja, biarlah hanya mas yang mencarinya, kamu pokus untuk membalaskan dendam mu saja, buat mereka menyesel telah menghancurkan dan membohongimu"

Ucap Indra kepada sirena di senyumkan oleh sirena dan berkata,

"Siap mas, terima kasih sudah mau membantu sirena untuk mencari tau motif sesungguhnya, dari semua ini"

Ucap sirena di senyumkan oleh Indra, tiga jam berlalu, dari pembicaraan itu akhirnya kreta pun sampai di Jakarta, Indra sudah terpisah dengan sirena, dan sirena akhirnya sendiri membawa tas, dan mencari ojek untuk ke rumah yang di tuju, sesungguhnya sirena sudah tidak ingin lagi ke rumah tersebut, tetapi kali ini demi ingin tau semua rahasia dia rela kembali lagi, meskipun kenangan pahit itu Masi membekas di hatinya luka di hatinya, itu Masi terasa sakit,

"Bahkan pisau yang sudah berkarat pun, akan sakit bilah di tancapkan di tangan Lukanya akan membekas, apa lagi hati manusia, yang sudah di sakiti, kata maaf pun tidak sebanding dengan luka di hati, sampai orang itu sudah tiada pun Masi terasa sakitnya, karna luka yang sudah di goreskan di hati, akan selalu di ingat dan abadi"

Ucap batin sirena, tak lama pun ia menaiki ojek,

"Mau ke alamat mana mba"

Ucap kang ojek lalu sirena pun memberikan alamatnya,

"Kealamat ini mas"

Ucap sirena dan langsung di anggukan oleh tukang ojeknya,

Kang ojek dan sirena menuju tempat tersebut, tiga puluh menit berlalu akhirnya sampai dirumah tersebut sirena sudah turun dan memberikan uang kepada kang ojek sambil, mengucapkan terima kasih,

Di pandang rumah yang tiga tahun di tinggalkanya itu,

Rumah megah yang selaluh indah Masi tersusun rapih, cahaya lampu yang tiga tahun lalu, kenangan indah masa itu pun Masi teringat saat papa serta mamanya serta kakanya selaluh menyayanginya dan selaluh berkejar-kejaran di halaman rumah itu, tetapi kini itu semua hanyalah bohong? Yang ada mereka menghancurkan semuanya, semua itu hanyalah bayangan saat mereka tertawa bersama, seakan tidak ada apa-apa mereka bahagia, namun itu hanyalah angan mereka kini dengan teganya menyakitinya melukainya batinya sakit,

"Haruskah aku memasuki rumah ini kembali"

Ucap batinya yang masi memikirkan, apakah harus dia kembali menginjekan kaki di rumah ini kembali, saat dia ingat pada saat tiga tahun berlalu, dia di tendang di seret keluar dari rumah ini, oleh papa serta mamahnya

Bersambung....