"zeen maafkan aku, Aku sangat mencintaimu, Kamu tau kan zeen,? aku sangat menyayagimu dan tidak ada yang bisa mengantikanmu di hidupku" ujar mawar yang terus terisak tangis di pelukan zeen.
" kok kamu tiba-tiba ngomongnya kayak begitu" Tatap zeen, seolah-olah tidak mengerti
"Zeen aku di jodohkan orang tuaku, mereka ingin menikahkan aku minggu depan, aku tidak bisa menolaknya, jika aku menolaknya orang tuaku akan mengambil semua pasilitas yang mereka berikan kepadaku dan tidak mengakui aku sebagai putrinya. Aku tidak tau harus berbuat apa zeen. " jelas mawar kepada zeen dengan penuh harap agar zeen mengerti dengan keadaan nya.
"Lalu kenapa kamu secepat itu menerima perjodohan itu, mengapa tidak menghubugiku terlebih dahulu, Mengapa tidak meminta waktu kepada orang tuamu, dan mengapa baru sekarang kamu menceritakan nya kepadaku.
MAWAR kamu adalah kekasihku dan aku tidak akan membiarkan kamu menjadi milik lelaki lain, Tenang lah, Aku tidak akan membiarkan pernikahan itu terjadi" tatap zeen sambil mencengkam kedua lengan mawar dengan penuh amarah.
Zeen udah berusaha mengerti mengerti kondisi Mawar, Namun seketika amarahnya seakan hampir di ubun-ubun mendengar perjodohan kekasihnya di percepat.
"Apa kamu bersungguh-sungguh mencintaiku dan mau berjuang bersamaku" Tatap zeen kepada mawar untuk meyakinkan bahwa kekasihnya benar-benar mencintai nya
"zeen aku sangat mencintaimu, Mengertilah zeen mereka orang tuaku, sulit bagiku untuk memilih antara kamu dan orang tuaku, sejak kecil aku di besarkan mereka,mereka sangat memanjakan dan menyayagiku setulus hati, sangat tidak mungkin aku mengecwakan mereka zeen, Aku seperti menelan buah simalakama zeen.
Tapi percayalah padaku, aku dan pria itu sama-sama tidak menginginkan perjodohan ini, kami sudah sepakat bahwa pernikahan ini hanya sebuah kontrak sampai orang tuaku menyerahkan warisan nya kepadaku.
Aku janji akan menjaga cinta kita, Kamu Harus tetap bersamaku zeen, aku mohon zeen temani aku melewati semua dilema ini.
cuma kamu tempat aku bersandar zeen" Jelas mawar meyakinkan zeen denga penuh harap belas kasih dari pacarnya.
"Tidak aku tidak rela kamu menikah dengan lelaki lain selain aku, aku akan menemui lelaki itu, aku bakalan buat dia menyesal karena telah mendekati kekasihku" Bentak zeen dengan penuh amarah
"siapa lelaki itu, Ayoo antarkan aku kepada lelaki itu," sambung zeen sambil membawa mawar
"Tenang zeen, jangan bertindak ceroboh,kamu taukan papaku tidak bakalan diam ketika dia tahun kamu melukai lelaki itu, dan orang tuaku pasti akan membencimu zeen, Aku tidak mau Nama baikmu rusak.
Aku mau kamu kasi aku dukugan dan temani aku menjalani semua ini, impianku hanya ingin hidup bahagi bersamamu zeen." ibaa mawar sambil memeluk erat tubuh kekasihnya.
"Apa aku harus berdiam diri seperti lelaki tidak berguna ketika melihat kekasihku akan menikah dengan lelaki lain, yaa Tuhan bantu aku menghadapi semua ujian ini.
Berikan aku kekuatan dan ketabahan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini" rintih batin zeen sesaat emosinya mulai mereda ketika melihat kekasihnya terisak-isak menagis memeluknya.
"zeen jawab aku, jangan diamkan aku zeen" Mawar mengoyangkan tubuh zeen yang mematung menatapnya
"Pulang lah, Tenangkan dirimu, aku butuh waktu untuk memikirkan jalan keluarnya, Jangan khawatir, jangan stress, aku disini akan selalu ada buat kamu, Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita" ucap zeen menenangkan mawar kekasihnya.
Zeen tidak tega melihat kekasihnya menagis menmohon kepadanya, "jika harus menaugi lautan aku pasti akan aku lalui" ucap zeen meyakinkan cintanya yang begitu besar kepada mawar
"sudah hapus air matamu, jangan menagis nanti aku juga ikut menagis" canda zeen mencoba merubah seasana hati mawar
"beribu lelaki yang mengiginkanmu selama ini, bisa aku hadapi, apa lagi cuma seorang lelaki pilihan orang tuamu, itu bukan masalah bagiku selama kamu ada di sampingku sayang" Dosen itu mulai mengeluarkan jurus gombalannya untuk membuat kekasihnya kembali tersenyum.
"zeen jangan bercanda" terlihat garis senyum di pipi mawar, seketika segalah keluh kesahnya seakan menjadi lenyap
"Aku janji akan selalu mencintaimu,apapun setatusku nanti, kamu penyemangat hidupku zeen" ucap mawar sambil tersenyum
"sekarang tuan putriku sudah bisa tersenyum kembalikan, jagan pernah menagis lagi, aku akan selalu ada untuk melukis senyum di wajahmu nyonya zeen" gombalan zeen kepada kekasihnya semakin membuat mawar merasa sangat bahagia.
"jangan begitu zeen, aku jadi malu" seketika pipi mawar memerah tersipu malu
Pak Dosen ganteng itu benar-benar membuat Mawar semakin tergila-gila kepadanya, Tak heran banyak mahasiswi mengaguminya.
"nyonya zeen sekarang sudah waktunya kamu istrhat, aku tidak akan membiarkan angin malam membuat tubuh tuan putriku sakit" ucap zeen sambil membelai rambut mawar dengan penuh cinta
"sudah hampir larut malam,aku akan mengantarkanmu pulang, sebelum orang tuamu menyuruh anak buahnya mencarimu" jelas zeen
"zeen aku akan menghawatirkan mu bagaimana jika orang papaku melihatmu mengantarkanku, aku baik-baik saja, aku masih bisa menyetir mobil sendiri" mawar meyakinkan zeen agar tidak mengantarkan nya.
" yasudah tapi setelah tiba dirimah kabari segera" ucap zeen mencium kening mawar
"Baiklah" ucap mawar sambil memeluk zeen dan beranjak pulang dari rumah zeen.
* * *
Sementara itu nyonya melin dan tuan wilson sangat menghawatirkan keberadaan putrinya,
yang pergi tidak mengabari mereka, Nyonya melin berusha menelpon putrinya, Tetapi tidak bisa terhubung Mawar sengaja mematikan ponselnya sebelum kerumah zeen.
"sayang kamu dari mana saja, kenapa gak ngabarin mama, mama sama papa sangat menghawatirkan kamu" ucap nyonya meli meliht putrinya yg baru pulang
"Mawar habis dari rumah teman ma, jangan khawatir mawar bisa jaga diri" ucap mawar cemberut kesal
"Kamu tidak boleh keluyuran malam-malam begini lagi, sebentar lagi kamu akan menikah, cobalah mengerti papa sama mama kamu tidak inggin sesuatu yang buruk terjadi kepadamu" pegertian tuan Wilson kepada putrinya yang keras kepala itu
"iya pa mawar pasti bisa jaga diri" bantah mawar
"Mawar cape mengantuk mau istrhat duluan, good night papa , mama" sambung mawar sambil melangkah pergi menuju kamar nya.
setiba di kamar nya mawar segera mengabari zeen bahwa dirinya sudah sampai dirumah.
Seketika mawar kekamar mandi membersihkan dirinya dan istrahat dengan pulas.