Kesokan harinya eril dan keluarganya datang kerumah tuan Wilson dan nyonya melin orang tuanya mawar
untuk membicarakan pesta pernikahan putra putri mereka Emeril dan Mawar agar di percepat.
Mereka pun bersepakat akan mengadakan pesta pernikahan anak nya minggu depan.
Tanpa sepengetahuan mawar, Wilson dan melin menyiapkan segala sesuatu dengan serba mewah di sebuah gedung untuk pernikahan putri kesayagan mereka.
* * *
siang itu mawar lagi asyik menikmati weekend bersama zeen
Mawar sangat bahagia seolah-olah tidak ada masalah apapun yang sedang mengancam rusak hubugan mereka.
zeen berusaha sabar mengunggu penjelasan mawar tentang perjodohan itu,zeen sangat mencintai mawar dia tidak rela jika kekasihnya menikah dengan pria lain selain dirinya,
Tapi zeen mulai mempertanyakan kepada diri nya sendiri
Mengapa mawar tidak mau jujur kepadanya tentang perjodohan itu,
zeen tampak resah dan gelisah tidak seperti biasanya
Tiba-tiba
Derrt Deerrrt
Telpon mawar berdering. . .
Mawar mengabil telpon nya "mama" ucap mawar sambil menatap zeen, dengan Agak kaget
"Hallo ma, Ada apa.?" tanya mawar cangung
"Hallo sayang kamu dimana. .? Kamu Pulang dulu ya ada yang mau mama sama papa omogin" Perintah nyonya melin kepada putri semata wayang nya
"Tapi maaa"
tuuttt tuuttttt
suara telpon Terputus, seketika mawar yang sedang bahagia menikmati weekend bersama kekasih nya tampak cemberut dan terdiam.
"kenapa sayang kok tiba-tiba cemberut gitu" ucap zeen memecah keheningan.
"aku dapat telepon dari mama, dia suruh aku pulang, Tapi aku masih mau sama kamu" ucap mawar sambil meraih tangan zeen
"Yaudah kamu pulang aja dulu,Besok kan masih ada waktu,kita masih bisa ketemu lagi" ucap zen meyakinkan hatinya sambil membelai rambut ikal mawar.
sebenarnya hati zeen saat itu sangat gelisah,namun zeen tidak mau membuat keadaan mawar semakin tertekan, zeen berusha berpura-pura tidak mengetahui apa-apa soal pernikahan itu.
"yaudah aku anterin ya" tawaran zeen kepada mawar
Namun mawar menolak nya, Mawar ingin pulang sendiri.
* * *
Sampai nya di rumah tuan wilson dan nyonya Melin menceritakan soal pernikahan yang di percepat dari keluarga Emeril kepada mawar.
mendengar hal tersebut Mawar yang sedang minum orange juzz sontak kaget, dan tidak terima, mawar menjelaskan kepada orang tuanya, Bahwa dia belum siap menikah secepat itu. Mawar merasa itu tidak adil untuk nya.
Namun Mawar tidak bisa menolaknya jika mawar beralasan dan menunda pernikahannya, orang tua nya mengancam tidak akan mengangap mawar sebagai putri nya dan akan mengusir mawar dari rumah.
"eril sudah nelpon papa,dia tungguin kamu di kantor" ucap tuan wilson kepada putrinya
"ngapain mawar nyamperin dia di kantor pa,emangnya ga ada tempat lain" Bantah mawar kesal
"eril gak bisa jemput kamu kesini,dia ada kerjaan, nurut aja apa susah nya sih,Toh nanti kamu juga bakal jadi istrinya, seharusnya kamu bahagia punya calon suami yang pekerja keras baik seperti nak eril" sambung tuan wilson kepada putrinya
Tuan wilson tidak tahu sebenarnya calon menantu idaman nya itu, cuma mengincar harta nya, lelaki hidung belang yang memiliki banyak teman wanita.
Di Kantor Eril. . .
Mawar masih kesal dengan ucapan eril waktu itu menyebutnya Matre.
Mawar masuk keruagan Eril dengan wajah kesal, menghentikan langkahnya dan duduk di sofa.
Melihat raut wajah Mawar yang cemberut eril kembali melanjutkan pekerjaannya,
eril tanpak cuek dengan kehadiran Mawar dan fokus menatap layar laptopnya.
sedangkan mawar mulai membuka ponselnya dan mentonton drakor kesukaan nya.
Beberapa jam kemudian Eril selesai mengerjakan pekerjaan nya melihat kearah
Mawar yang ketiduran di sofa itu dengan ponsel yang masih menyalah di tanggan nya,
Eril menghampirinya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"nonton apa sih ni cewe"
Eril penasaran dengan apa yang di tonton mawar, karena dari tadi eril diam-diam melihat mawar senyum senyum sendiri menatap layar ponselnya.
"Drama Korea, , ternyata cewe Matre ini suka menonton drakor" gumam eril
kemudian eril menonton drakor nya dan tentu saja itu adalah drakor romantis
Eril terlarut menonton drakor, ia tidak bisa mengendalikan dirinya
Terlihat sangat jelas garis senyum di wajahnya yang jarang sekali ia tunjukan.
Perlahan mata mawar terbuka ia sangat terkejut ketika melihat eril senyum-senyum sendiri.
Mawar mengucek matanya memastikan jika itu bukan mimpi, " Ada apa denga pria sombong ini. .? Apakah dia sudah gila.!" Batin Mawar, sambil menatap wajah Eril yang asyik melihat drakor di ponselnya
"Eril.!!!" Ucap Mawar mengagetkan eril
Tentu membuat eril terkejut dan salah tingkah setegah mati.
ia salah tingkah dan menaruh ponsel mawar di atas meja.
"Oo kamu udah bagun, Ayo kita kebutik,orang tua kita pasti udah nunguin kita disana" ucap eril terlihat gugup.
Mawar mentap eril bingung.
"Butik...?" tanya mawar
"kita akan fitting baju pernikahan kan,? Jika kita datang terpisah, entah apa yang akan di pikirkan orang tua kita nanti" sambung eril menjelaskan kepada mawar
Mawar masih dengan mode diam nya,
Dengan muka cemberut mawar pergi kekamar mandi pribadi yang ada di ruagan Eril, mencuci muka dan memeprebaiki riasan mukanya
"ingat kata mamamu,Kita gak boleh telat" Teriak Eril keluar dari ruagan itu.
" iissshh tunggu" Mawar Berlari mengejar Eril yang meningalkannya
* * *
Butik. . .
"kemana sih si Eril belum datang juga" Tanya mama Eril tante Elsa
"Biasalah jeng anak muda,kayak gak pernah muda aja jeng elsa ini" jawab nyonya Melin cengar cengir
Akhirnya yang di tunggu datang juga
"Cantik banget sih menantu mama, Apa kabar cantik" Tanya tante elsa memeluk Mawar
" Baik tan" senyum
" kita langsung aja ya nanti keburu malam" ucap nyonya melin
Kalian berdua ikut mbak sam mas ya, Mereka akan membantu kalian.
"Mari tuan Eril" ucap seorang pria mengarahkan Eril ke ruang ganti
" Mari nyonya Mawar" ucap seorang pegawai wanita mengarahkan mawar keruang ganti yg bersebelahan dengan ruagan eril.
* * *
Eril keluar terlebih dahulu, ia terlihat begitu menawan degan baju hitam dan dasi kupu-kupu di lehernya.
"Silahkan duduklah tuan mempelai wanitanya memang membutuhkan waktu agak lama" ucap wanita pemilki butik tersebut.
" Berapa lama" Tanya eril
" Tunggu saja sebentar lagi calon istrimu pasti akan selesai kok,ga sabaran banget sih"
" bukan begitu ma, sebentar lagi eril ada rapat"
"Tunda saja rapatmu atau suruh skretarismu mengantikanya" ucap mama eril kesal, Eril lebih memilih kerjaan di bandingkan pernikahannya.
Derrttt Derrrrttt . . .
Suara ponsel eril berbunyi, Ternyata itu telpon dari siska skretaris pribadi nya.
Eril dan siska sangat dekat,
mereka memilki hubungan lebih dari boss dan skretaris, Namu hubugan mereka hanyalah mainan bagi eril, siska juga termasuk salah satu wanita Matre yang mendekati eril karena kekayaan orang tuanya..
Eril beranjak dari tempat duduk menjawab telponnya dan melangkah menjauh dari mamanya.
" Rill kamu dimana.? setengah jam lagi harus menghadiri rapat direksi" ucap sekretaris matre itu
" Aku sedang sibuk,Tunda saja rapatnya"
" Tapi. . ."
Tuuuttttt tttuuuuttttttt
telpon nya terputus.
Seketika Pria sombong itu membalikan badan dan berhenti melangkah saat melihat Mawar yang begitu cantik keluar dari ruang ganti.
Eril sangat terpesona dengan kecantikan Mawar yang memakai gaun putih cantik simpel dengan kerah sabrina dan mahkota kecil di kepalanya Bak putri raja
" eril, kamu kok cuma bediri di sana saja,? sini sayang bediri di samping calon istrimu" ucap nyonya Melin
"Eeehh iya tante" Eril berjalan ke arah sisi kanan Mawar
"Kalian tampak sangat serasi, ganteng dan cantik" puji tante elsa
"mama sudah tidak sabar menuggu hari pernikahan kalian, dan mengeluarkan ponselnya " Mama akan memotret kalian, kalian harus bediri lebih dekat"
" Mah. . . Haruss ya" ucap Mawar bete
"Iya Harus sayang, mama akan mengabadikan nya di media sosial mama" ujar nyonya melin penuh semangat
Mawar hanya diam mematung dengan semyum paksa di wajahnya kearah kamera.
* * *
Malam itu. . .
Sepulang dari butik mawar segera menemui kekasih nya, Mawar berniat ingin menceritakan tentang pernikahan mereka kepada zeen, berharap kesasih nya itu mengerti dengan dilema yang sedang melanda nya saat ini.
Namu setalah sampai dikediaman zeen, Mawar terlihat begitu gugup dan panik.
ia tidak tahu ingin memulai ceritanya dari mana.
Seketika air mata mawar berjatuhan dan memeluk zeen.
Mawar sangat takut jika zeen tidak menerima pernikahan kontrak nya bersama lelaki pilihan orang tuanya.
"hei kenapa menagis, sayang kamu tidak apa-apa kan" Tanya zeen panik, ketika melihat kekasihnya yang tiba-tiba datang dan menagis di pelukannya.
"zeen maafkan aku, Aku sangat mencintaimu, Kamu tau kan zeen,? aku sangat menyayagimu dan tidak ada yang bisa mengantikanmu di hidupku" ujar mawar yang terus terisak tangis di pelukan zeen.