Ini adalah jam sibuk sekolah. Banyak orang tua siswa yang menjemput anak-anak mereka sepulang sekolah. Bagian luar SMA Utama terhalang penuh sesak oleh berbagai mobil.
Qiao Nian mengerutkan kening, mengeluarkan earphone dari tas dan memasangnya, kemudian melewati kerumunan orang begitu saja. Dia hendak bersiap menelepon rumah sakit kembali.
Dari sudut matanya, Qiao Nian melihat sebuah Phaeton hitam diparkir di sudut yang tidak mencolok di seberang jalan. Ye Wangchuan bersandar dengan malas di samping mobil itu. Lampu jalan menyinari wajahnya yang tampan.
Sorot mata Ye Wangchuan tampak dalam. Sebatang rokok diselipkan di antara bibirnya yang tipis dan cerah. Lengan kemejanya yang berwarna hitam digulung, memperlihatkan gelang manik Buddha merah di tulang pergelangan tangannya. Meskipun memarkir mobilnya jauh, tetapi Ye Wangchuan malah menonjol dalam keramaian dan sangat menarik perhatian.