"Udah-udah. Kita diem-diem aja. Pura-pura gak tau," ucap Lareina sembari memelankan suaranya. Memastikan tidak didengar oleh bangku yang ada di depan, maupum belakang mereka.
"Maksudnya? Itu temen kita anjir yang lagi digosipin! Bantai lah! Solidaritas kelas 12-A harga mati!" Umpamaan Radithya yang terkesan anarkis itu berhasil membuahkan satu lemparan kerupuk dari Moezza.
"Iya kalo cuma gosip. Kalo bener? Bisa senjata makan tuan! Kita diem dulu, biar gak makin nyebar. Untuk ke depannya gimana, liat nanti aja. Kalo bener-bener perlu diomongin sama Rachel, baru kita tanya," ujar Moezza yang juga satu pemikiran dengan Lareina.
Setelah selesai dengan pergosipan yang ternyata membawa petaka bagi teman kelas mereka, mie instan berkuah yang keempatnya pesan pun akhirnya datang. Dengan segera, mereka menyantap makanan tersebut agar dapat kembali lagi ke kelas dan mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan dalam sisa waktu satu jam.