Suasana lapangan sekolah di sore hari lebih ramai dari biasanya. Waktu dimana murid-murid biasanya berlomba-lomba untuk berlari ke arah pagar sekolah dan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing, kini mereka habiskan untuk menonton pertandingan sepak bola antar tim. Bukan pertandingan resmi, hanya sekedar pertandingan dengan pertaruhan berupa 30 gelas minuman dingin yang akan diberikan kepada tim yang menang.
Populasi murid perempuan di lapangan ini tentu saja lebih banyak. Dari murid junior kelas 10, hingga senior di kelas 12. Pertandingan yang menghadirkan setidaknya setengah dari anggota ekstrakurikuler sepak bola ini sepertinya lebih menggoda daripada merebahkan diri di rumah.
Begitu juga dengan Lareina yang sudah duduk di antara penonton-penonton lainnya bersama Moezza dan Lia. Gadis itu sebenarnya tidak terlalu tertarik, tetapi entah sejak kapan, ia menjadi penurut ketika Radithya memintanya untuk menunggu dan pulang bersama setelah pertandingan selesai.