Kring...kring...kring...
Lareina membelakakan matanya terbangun dari tidur karena suara alarm yang berkoar-koar di telinganya. Gadis itu segera meraih ponselnya untuk mematikan alarm bising tersebut.
Setelah kamarnya menjadi sunyi senyap tanpa suara, Lareina baru merasakan sakit kepala yang luar biasa. Ia menjenggut rambutnya sendiri. Berharap bahwa rasa sakit itu akan hilang.
"Aw..." Lareina meringis kesakitan. Hal ini seharusnya sudah menjadi hal biasa baginya. Setiap kali dirinya bermimpi, rasa sakit ini akan muncul setelah ia bangun.
Dengan terhuyung-huyung karena masih mengumpulkan nyawanya, gadis itu berdiri dan keluar dari kamar tidurnya menuju dapur. Segelas air putih mungkin saja akan meredakan rasa sakit di kepalanya itu.