Setelah bermain seharian menyicipi berbagai profesi pekerjaan yang mungkin saja mereka lakukan di masa depan, kesepuluh remaja itu akhirnya pulang ke rumah mereka masing-masing untuk melanjutkan istirahat mereka yang berarti masih tersisa satu hari lagi jika di luar akhir pekan.
Lagi dan lagi, raut wajah Lareina tidak memancarkan aura kebahagiaan layaknya orang yang baru saja bermain. Berbeda dengan sepupu prianya yang menyapa anggota keluarga di rumah dengan senyuman paling cerah karena telah mendatangi salah satu tempat yang selalu ada di dalam wishlist-nya sejak kecil.
"Gimana, Nak? Seru mainnya? Rebutan sama anak kecil pasti," tebak Mama Lareina yang seratus pernah tidak meleset dari dugaannya.
Lareina dan Radithya menganggukkan kepalanya. "Tadi, katanya Sean berantem sama anak kecil gara-gara gak mau jadi pasien. Iya, kan, Rei?" ujar Radithya menceritakan harinya sekaligus meminta konfirmasi jawaban dari Lareina.