Chereads / wedding in rumah sakit / Chapter 3 - menikah

Chapter 3 - menikah

Kedua remaja berseragam SMA Nusa Bangsa

Memarkirkan motor tepat di parkir rumah sakit. Efan dan maira berjalan kencang menuju administrasi untuk menanyakan keberadaan kedua orang tuanya.langkah mereka berhenti tepat di depan suster yang melayani pendaftaran administrasi Pasien sebelum mendapatkan perawatan.ketika ingin bertanya ,mereka berdua sempat saling berdesakan membuat suster berpapan nama nella kebingungan melihat tingkah dua manusia itu.

"Cari siapa dek? Tanya suster itu

"Gini sus,ruangan bapak Hartono di mana ?" Tanya maira dengan cepat wanita berseragam putih itu mencari nama Hartono pada komputernya,beberapa saat kemudian dia langsung menemukan"untuk bapak Hartono ada di ruangan melati dek" jawab suster nella dengan senyum ramah.

"Makasih ya sus" kata maira setelah itu dia berlalu pergi mencari ruangan melati

"Kalo ruangan bapak Adam di mana sus?" Tanya Efan masih dengan ekspresi datar miliknya

Dengan cepat suster cantik itu langsung mencari nama yang di tanyakan Efan.

"Untuk bapak Adam ada di ruangan melati dek" jawab suster nella sambil menunjuk ruangan yang di maksud

"Kok ruangannya sama kayak ruangan bokap si maira " batin Efan kebingungan

Karena tidak mau berdebat dengan suster muda yang cantik itu ,Efan berlalu pergi berusaha mencari ruangan melati.

Dari sini Efan dan Maira belum menaruh curiga apapun padahal ada rencana besar yang telah di siapkan oleh orang tua mereka. Awalnya maira memasuki ruangan melati dengan biasa saja namun beberapa detik kemudian Efan datang dengan di ekori oleh seorang pria paruh baya lengkap dengan peci dan map di tangannya. Dari sini mereka dua terlihat curiga ,bagaimana tidak curiga bisa-bisanya di saat genting seperti ini orang tua mereka memanggil orang yang terlihat seperti kiai. Efan dan maira terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Siapakah orang ini? Lalu apa tujuannya datang ke rumah sakit ini?

Efan dan maira berlari kearah orang tuanya masing-masing.

"Akhirnya kamu datang juga ,bareng lagi sama pak penghulu " ucap wanita paruh baya yang saat ini di peluk oleh maira

DEGGGG

Jantung Maira berdetak kencang saat mendengar ucapan mamanya. Bahkan maira sempat bertanya dalam hati nya kira-kira siapa yang akan menikah di rumah sakit ini?

"Alhamdulillah akhirnya anak bunda kesini" kata wanita berjilbab yang saat ini duduk di samping tn Adam yang masih berbaring dengan keadaan lemas

"Kita langsung mulai aja ya mbak acaranya" ajak wanita bernama Halim tak lain adalah ibu kandung maira

"Iya,boleh juga" balas ny Nessa setelah itu ia tersenyum ke arah suaminya tak lupa juga ke anak bungsunya

"Maira sini sayang duduk" ucap ny Halim sambil menarik tangan maira agar duduk di kursi yang tak jauh dari tn Hartono

Ny Nessa mendorong paksa tubuh Efan,hingga laki-laki itu mau duduk di samping maira

"Silahkan pak penghulu " ucap tn Hartono mempersilahkan pak penghulu memulai acara sakral itu

"Jabat tangan saya ya dek" pinta pak penghulu sambil mengulurkan tangannya

"Ogah,jabat tangan -jabat tangan emang Lo siapa ? Lagian gue mau di apain sih?" Balas Efan membuat penghulu bernama Dimas itu menggelengkan kepalanya

"Efan nurut aja sama penghulu ,ayah pengen ngeliat kamu menikah dengan anak sahabat ayah ,karena dokter memvonis umur ayah dan om Hartono tidak lama lagi" terang pria paruh baya itu membuat ny Nessa ,ny Halim dan tn Hartono menangis

Ucapan tn Adam bak Petir di siang bolong ,hati maira benar-benar hancur ibarat pesawat terbang yang hanya tinggal puing-puingnya,terasa sakit seperti tersayat pisau berkarat.

Maira menunduk karena matanya panas tak kuat lagi menahan air yang akan jatuh ke pipinya "Jika memang ini kemauan mama sama papa,maira hanya bisa menurut semoga mama sama papa bahagia."

"Gak bisa gitu mai

"Kita itu masih sekolah sebentar lagi kita lulus dan setelah lulus masih banyak mimpi yang harus kita gapai " kata efan masih dengan emosi yang tinggi

"Ayah mohon sayang ,turuti keinginan ayah ya" pinta tn Adam dengan air mata di pipinya

Efan benar-benar tak tega melihat wajah ayahnya yang saat ini sedih,tanpa ba-bi-bu dia langsung menjabat tangan penghulu tampan pemilik nama Ahmad dimas. Namun sebelum itu Efan sempat mengeluarkan uang sebesar dua ratus ribu yang akan dia gunakan sebagai mahar pernikahannya dengan maira. Sudah 3 kali pak Dimas mengajari Efan ijab qobul yang benar tapi sepertinya Efan masih terlalu sulit untuk melantukan ucapan sakral itu.

"Saya terima nikahnya Anindira Azkia Hartono binti hartono dengan mas ka---"

"Tunggu-tunggu Humaira nya mana?" Potong maira cepat sontak membuat tn Adam,ny Nessa,tn Hartono dan ny Halim tersenyum melihat buah hati mereka, begitu pun pak penghulu yang saat ini tak bisa menahan tawa

" iya-iya bawel " ucap Efan mengarah pada maira dengan wajah kesalnya

"Saya terima nikahnya Humaira anindira Azkia Hartono binti Hartono dengan mas ka---"

Maira kembali memotong ucapan efan "Ihh Efan" sontak membuat semua orang tertawa

"Kenapa lagi sih mai?" tanya Efan kesal

"Kok nama aku di balik-balik" jawab maira juga dengan wajah yang kesal

Beberapa menit kemudian

" SAHHH "

Teriak semua orang saat Efan berhasil mengucapkan ijab kabul secara benar. Maira benar-benar tak menyangka jika saat ini dia telah resmi menjadi istri laki-laki berkarakter dingin itu padahal status nya masih menjadi pacar anak berbakat di SMA Nusa Bangsa .

***