Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

KESAKITAN YANG MENDALAM

Ica_4306
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.3k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - SESUATU YANG MEMBUATKU JATUH

10 tahun silam, di usiaku 22 tahun aku mengenal seorang laki-laki l, perkenalan itu berawal dari salah satu sahabat SMP ku yang bernama Odah, dan saat itu aku menginap di rumahnya dan akhirnya perkenalan kami dimulai saat permainan sepak bola di desa sahabatku itu. Sebenarnya perkenalan kami itu sudah salah, dikarenakan baru pertama kenal laki-laki itu sudah berani menyentuhku meski sentuhan itu hanya pelukan dan menindih badanku saja. perilaku itu ku dapat karna diriku memberi perhatian kecil padanya saat kakinya cedera saat bermain sepak bola, dan akhinya perkenalan itu berlajut di kota, dimana tempat ku melajutkan studi .Sejak saat itu laki-laki itu sering mampir di kost-kostanku dan kami menjalin hubungan. oh ya saya lupa mengenalkan laki-laki itu, ia bernama Ahmad usianya tak jauh beda denganku hanya selisih 1 Tahun dan namaku Ana usia 22 Tahun saat itu dan sekarng usiaku 32 tahun dan ini adalah kisahku.

kisah kami di mulai di sebuah kostsanku yang terletak di kota tempatku tinggal yaitu Kota Bima di kompleks pane, saat itu aku kost bersama sahabatku si Odah, hari terus berlalu akhirnya kebersamaan kami terjalin begitu mesrah, bahakan aku lupa kalo aku sedang melakukan dosa besar berzina dengan Ahmad di kostku, saat itu aku seperti di rasuki oleh iblis sehingga aku lupa norma-norma yang di ajari ke dua orang tuaku. Hubungan kami terus beljut hingga 18 hari, akhirnya sesuatu terjadi padaku yang membuat penyesalan menghantam batinku saat itu.

Aku tahu sesuatu pasti akan terjadi padaku, namun aku bersikap santai saat itu, dan seketika paman dari si Ahmad datang singgah di kost-kostsanku untuk menemui sahabatku Odah, paman Ahmad itu menyapaku dan memanggilku untuk duduk di sampingnya karna odah menceritakan perubahan tubuhku dan brkata" Ana kemarilah" lalu aku menjawan "ia Paman" akhirnya aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju tempat duduk paman Ahmad itu, Sejenak Paman Ahmad berkata padaku!" nak coba ulurkan pergelangan tangan kananmu dan angkat jilbabmu biar ku lihat peredaran nafasmu" saat itu aku nurut aja. Dan akhirnya suatu ucapan yang di lontarkan paman Ahmad itu mensyayat hatiku rasa takut menyelimuti bantinku dan aku gemetaran. Tak lama kemudian aku menelpon Si Ahmad memintanya membelikan Tespek untuk memastikan apakah perkataan pamanya itu benar atau salah. beberapa jam kemudian si Ahmad datang di kost membawakan tespek yang ku minta, akhirnya aku tes dan tiba-tiba seguyur badaku terasa lemas, gemetaran dan takut... apa yang harus aku lakukan! akhirnya aku memberi tahu si Ahmad kalo aku sedang hamil anaknya, ternyata responnya dia gak seperti yang ku harapkan, dia belum siap menikah dan aku di beri sejumbalah uang untuk menggugurkan kandunganku yang baru 5 hari itu. Aku menjerit sejeritnya meronta dan akhirnya ahmad meninggalkanku begitu aja dan tak ingin bertanggung jawab. Akhirnya aku memberaniakn diriku untuk datang ke orang tuanya mengemis belas kasih atas yang terjadi padaku saat itu, aku pergi melakah keluar dari kostku menuju desanĂ½a berharap dapat respon baik dari keluarganya dan dia, tapi nyatanya aku di tuduh bahwa janin d rahimku saat itu bukanlah hasil buah dari perbuatanya melainkan laki-laki lain, hatiku tersayat-sayat sakitnya membuatku terpekik dan aku saat itu sendiri tamp orang tuaku yang tahu... saat itu memang aku tak paham apa-apa yang aku tahu hanya bagai mana anakku terlahir dengan nama ayah di belakang namanya meski aku harus menahan caci maki keluarga Ahmad dan Ahmad sediri... lalu entah kenapa batin papaku bergerak menelponku dan aku berbohong menutupi dosaku" sekilas papaku berkata lewat telpon " Ana kamu ada dimana? " jawabku " lagi di kost pa" tapi suaraku tak bisa berbohong pada papa, papa mualai gelisah dan akhirnya sahabatku yang bernama Lala memberitahu semunya pada papa di karenakan rasa kasihanya padaku yang seorang diri meminta belas kasih pada si Ahmad dan keluarganya.. lala Tahu masalah ini sebelum aku berangakat ke desa ahmad aku mampir di rumahnya untuk meminta saran pada sahabatku itu mengenai mssalah yang melanda diriku dan akhirnya papa menelpon mama, dan mereka betengkar hebat lalu mama datang menghapiriku di salah satu rumah kepala desa yaitu paman dari si Ahmad.

Beberapa jam kemudian setelah isya jam 20.10 wita pintu rumah paman Ahamd diketok dan suara salam dari luar itu tak asing terdengar... masyaallah itu benar-benar mamaku datang dengan ojek.. menagis dan memeluku, aku saat itu gak bisa bicara 1 katapun, aku hanya bisa menangis meratapi nasipku dan akhirnya mama menjeputku untuk pulang, mama hanya berpesan satu pada kepala desa saat itu" pak kades pesanku hanya satu sama nak Ahmad dan keluarga besarnya Jika dia laki-laki yang memiliki ahlak yang baik maka dia akan datang bicarakan masalah ini di rumah, dan kalo dia mang kekeh tidak mau bertanggung jawab saya ikhlaskan perbuatannya dan semoga allah yang membalasnya" setalah mama bicara demikian , mama membawa ku dari tempat itu pulang ke rumah yang jaraknya 5 kilo meter dari rumah pak kades.

malam itu terasa lama berlalu, aku pulang bersama gontaian kaki dengan wajah senduh penuh keluh dan luka memar di hatiku, rasa penyesalan mengenal laki-laki itu menyelimuti hatiku, tapi jauh di lubuk hatiku tak sedikitpun aku berniat membunuh janinku, saat itu ku pasrahkan pada allah swt semunya dan aku menagis senagis-nangisnya pada allah atas dosa-dosaku. kemudian esok paginya kabar beraroma sendu mendarat di depan rumahku dengan iringan pernikahan, kabar ini membuatku bersukur dan bahagia akhirnya aku menikah denganya pada Tahun 2012 bulan 9 tepat tanggal 28.

Beberapa bualan kemudian berlalu, pernikahan yang ku jalani tidaklah mulus, konflik-konflik selalu menjamah kami dengan benasnya hingga kekerasan pada rumah tangga ku menghantam tubuhku yang sedang hamil Tua, kalimat-kalimat ketidak sukaanya dia lontarkan padaku tampa rasa menyesal, batinku terasa sakit, aku menutupi keluhku pada cermin hingga yang nampak senyum bahagia....kata-kata yang tak bisa ku lupa hingga kini adalah kata bahwa janin dalam kandunganku ini bukanlah anaknya... hingha pertekaran hebat terjadi saat pesan singkat dari pacarnya ku baca, betapa naifnya berkata bahwa dia tak ridoh menikah denganku sampe kapanpun. Detak jantungku saat itu terasa berkurang dari radarnya, nafasku teregah, kesakitan menghatam batinku tampa jedah, aku meronta sediri di kamar, menagis memaksakan diriku bertahan dalam mahlegai rumah tanggaku, jika ku bertaya padanya tangan dan kakinya mendarat kasar pada tubuhku yang sedang hamil tua 7 bulan. Di karena tertekan dan kekerasan itu sering terjadi aku di larikan ke Rumah Sakit Umum Bima. selama 10 hari aku di rumah sakit dan akhirnya aku melahirkan tepat di tanggal 7 januari 2013 jam 09 .15 wita, rasa sakitku seketika hilang, kesedihanku lenyap saat ku melihat wajah mungil putriku yang ku beri nama "Arumi Aqila" saat itu juga rezekinya mengalir suamiku di terima berkerja di sebuah panwaslu. akhirnya 6 bulan berlalu, ku pikir setelah kami d karunia putri dia bisa mencintaiku, selama aku bersamanya berbagai hal aku lakukan, merubah penampilanku berpakaian tertutup. perjuanganku sanagt panjang mengejar cintaya ternyata aku salah dia sama seperti dulu, bahkan menfkahin kami tak seperti pada umunya. Tapi aku selalu bersabar dikarenakan putriku...hingga pada akhirnya aku tinggal di rumah suamiku , selama aku disana aku di perlakukan baik oleh mertuaku, kami di beri sebidang tanah untuk berkebun dan tanah yang kami tinggali di tutupi ayaman bambu... selama suamiku kerja di kota, aku dan buah hati ku tinggal terpisah hanya 1 minggu dia menghampiri kami. lalu mulailah cek cok lembali menghias rumah kami, aku bekerja di ladang pemberian org tuaya tampa sepeser uang darinya...karna memang saat itu aku belum tahu bagai mana caraya bekerja, sehingga akhirnyabkekerasan kembali menghatamku, semuanya serba salah, aku tertekan ketika aku tahu dia masih menjalani hubungan dengan wanita lain yaitu mantan pcarnya yang sebenarnya dia nikahin itu, tapi setiap kali aku bertanya maka tanganya yang menjamah tubuhku pada akhirnya aku memilih kabur dari rumahnya...

Mukin saat itu tidakan ku salah, pergi dari rumah di sebabkan ketidak mampuanku menahan rasa sakit yang menghantam tubuhku dan batinku, pergi dari rumah bukanlah sekali atau dua kali selama pernikahanku.. lalu kami kembali rujuk hingga pada akhirnya di usia putriku 2 thun 8 bulan, pertekaran yang amat dahsyat hingga aku harus terkapar di RSU dan tindak-tidakan yang dia lakukan padaku terus terus menjelama seperti sihir menghatam badaku tiap hari.. hingga kami di karunia anak laki-laki yang di beri nama " Arka muhamad fahry al fatih" saat itu pertekaran hebat trus berlangsung, aku seperti budak nafsuhnya saja, hingga pada akhirnya aku tak mampu bertahan pada mahlegai rumah tanggaku dan aku memilih mengakhiri semunya untuk pisah denganya...

BERSAMBUNG....