Rosie memandangi tubuh Aslan yang bergerak dengan sangat indah. Pria itu mengangkat kedua tangannya kemudian menghantam batang bot=hon dengan kapak yang dipegangnya. Melihat setiap otot Aslan bekerja membuat Rosie tersenyum. Apa lagi saat keringatnya jatuh melalui kulit coklatnya. Rosie ingin mengusap peluh itu dan menjalankan tangannya pada tubuh Aslan yang keras.
Rosie memeluk kemeja Aslan di tangannya. Aroma tubuh pria itu menguar menggelitik indera penciumannya mengingatkan Rosie akan setiap sentuhan Aslan yang kasar dan erat.
Tadi malam Aslan memang memegang ucapannya untuk tidak menyetubuhi Rosie dengan melakukan penetrasi tetapi pria itu sungguh brutal memuaskan dirinya sendiri dan Rosie bergantian.
Rosie mencoba berpikir dari mana seluruh tenaga dan stamina pria itu? Aslan bahkan jarang beristirahat. Apakah ini karena Aslan pernah menjadi pasukan istana dan tubuhnya ditempa dengan baik untuk memiliki stamina yang kuat meski pun kekurangan tidur?