ku dekap erat di dadaku map plastik tulang yang berisikan kertas - kertas berharga, ada coretan tangan terukir indah disana dan sering kali disebut ACC sesuatu yang membuat mahasiswi tingkat akhir seperti ku berbunga-bunga. bukan hanya itu, sudah ada proposal pula didalamnya yang bertuliskan'SILAHKAN SEMINAR' , begitu bahagia rasa dihati sulit dijelaskan dengan kata-kata. seseorang disamping ku terus tersenyum dengan ceria.
Langkah kaki kami meninggalkan gedung lebel C, menyusuri jalanan kampus menuju keluar gerbang, masih didepan gedung guru
'kita beli nasi padang yuk' risya mengajak adik nya
'ayok... '
'di rumah makan selera baru ya'
'okee... '
rumah makan itu terletak di samping lorong gotong royong, disebelah nya ada rental komik.
kami bergegas menuju rumah makan itu, setelah sampai di depan etalase rumah makan mbak risya mulai memesan, nampak pelayan rumah makan mendekati dengan sumringah. lah jelas sumringah, lah wong mau dibeli hehehehe
'nasi padang nya 2 uda'
'oke, dibungkus atau makan sini'
'bungkus aja uda'
'siapp, lauknya apa? '
'ayam bakar semua uda'
'siapp 86' Seloroh si uda
tengah sibuk mereka bergurau, selintas ku lirik ruko rental komik yang bersebelahan dengan rumah makan selera baru, bersebelahan juga dengan warnet.
di ruko itu entah sudah berapa ratus ribu uang keluar hanya demi menyewa komik kesukaan Andy agar dia tersenyum, aku merutuki diriku didalam hati 'sungguh bodoh'
'heyy!! ' suara mbak risya mengagetkan ku
'ayokk, jangan ngelamun' ujarnya, dia seketika melihat apa yang telah ku lihat, ada benner pula disana bertulis RENTAL KOMIK, ia menatap ku
'kamu mau? '
'enggak ah Mbak buat apa, mubazir'
'ya udah, kita pulang kalau gitu... '
'ayok' sahut ku, sekilas kulihat ia melirik ruko rental komik itu, ia tersenyum entah apa yang tengah di fikiran nya.
Deru kendaraan bermotor berseliweran di jalan raya, trotoar tampak sepi meski begitu masjid PT KAI masih seperti biasa, ramai. diramaikan mahasiswa dan mahasiswi dari kampus muhammadiyah maupun pgri. kedua kampus hampir bersebrangan namun universitas PGRI lah yang cukup berdekatan dengan masjid itu.
'kita gak naik becak aja dek? '
'kenapa? Mbak capek? '
'iya, masih jauh pula kontrakan'
'ya udah kita naik becak yuk'
'hayuk,'
kami mulai memutar kepala mencari becak yang bisa diajak kompromi, Tiba-tiba mobil angkot merah jurusan plaju-Ampera stop didepan kami
'plaju dek? ' tawarnya
'nggak mang'
'payoo'
'idak'
'la nak kemano kamu tecogok disini'
'lah, terserah kami nak kemano'
'isdahh' rutuknya, lalu tancap gas
kami terkikik geli, melihat ulah sopir angkot itu. mobil melesat menjauhi kami, aku memperhatikan sekeliling hampa tiada becak yang terlihat
'kita ke lorong dua saudara aja deh kayak nya'
'kenapa? '
'yaa kalau nunggu disini gak bakalan dapet, gak ada becak yang lewat. adanya di seberang' aku mengarahkan telunjuk ke lorong banten yang berseberangan dengan kami berdiri saat ini
'iya sih, yaudah yukk, mana oke nya. betisku sudah meronta ronta'
kami tertawa, sembari mengayunkan kaki ke lorong dua saudara dan ternyata sama saja, sepi
kami melanjutkan perjalanan menuju lorong jaya indah dan nampaklah ada beberapa becak tengah bersantai dibawah pohon besar nan rindang disana
'becak mang'
belum juga mendekat risya sudah melambaikan tangan pada satu becak
seketika sang pemilik segera mendorong becak nya untuk mendekat. risya segera melabuhkan tubuh nya ke jok yang ada di dalam becak, di ikuti elyana.
'kemano dek? '
'rukun 2 mang'
'okee berangkat.... '
aku nyengir, teringat film ojek pengkolan di RCTI
jalanan terjal sudah tidak terasa lagi di kaki, meskipun yang merasakan kini adalah tubuh yang terguncang guncang
'rukun 2 dimana nya mbak? ' mang becak bertanya
'kontrakan banteng' sahut ku
becak terus mengayuh, kasian juga melihat beliau berpeluh-peluh mencari rupiah demi anak dan istri dirumah, jalanan mulai mulus saat becak berbelok ke kanan terlihat rumah rumah berpagar besi dan tembok menjulang. pribumi kah mereka ini atau datangan dari daerah lain, yang jelas sudah menetap.
mbak risya tampak menikmati naik becak, tiada protes yang keluar dari mulut nya saat becak menemui jalan berlubang, santai saja ia tidak seperti biasa nya. tak berapa lama sampai lah kami di kontrakan
'cepet buka pintu' desaknya
'sabar'
'buruaaann'
'dih, kenapa sih'
'kebelet'
'owalaaaah, pantes ngedem aja ada lobang, takut dia'
'rese ah'
'hahahaha'
risya Buru-buru menerobos pintu dan setengah berlari ke kamar mandi, menuntaskan hajatnya
'astaghfirullah hahaha' aku beristiqhfar kemudian tertawa,
sambil menanti mbak risya aku menyiapkan peralatan makan, kami sudah sangat kelaparan...
'kreeekkkk' pintu kamar mandi terbuka
'sudah nyetor nya? '
'udah'
'kok tiba-tiba'
'mules, masuk angin kayak nya'
'mau aku kerokin mbak? ' aku sedikit cemas melihat nya
'nggak usah, beliin aja antangin'
'sekarang? '
'iyaa... '
aku segera beranjak dari tempat duduk, mengambil recehan di atas meja dan berkelebat terbang ke warung
'cekk'
'ya... '
'beli antangin'
'siapa masuk angin? '
'mbak ku, Mules - mules'
'owalah.... diare itu nanti bisa - bisa'
'ya jangan cekk, '
'beli diapet sekalian, buat jaga - jaga'
'boleh deh cekk, sekalian biar gak bolak balik'
setelah dapat semua bahan yang ku ingin, kembali melesat pulang ke kontrakan.
'assalamu'alaikum.... '
'waalaikumsalam... '
'nih, 'aku mengulurkan obat sekalian mengambil air putih
'buat apa diapet? '
'kali aja diare, sekalian buat jaga jaga'
'Oowh, makasih ya... '
'yupp... '
'yaudah makan yok, laper maximal'
'hayukk'
kami segera membuka bungkusan plastik berisi nasi bungkus, membagi nya satu persatu. aku kembali menuangkan air minum, takut nanti tersedak atau seret saat makan. suap demi suap kami nikmati nasi padang, biasanya kalau di bungkus bawa pulang pasti dapat porsi kuli, hahaha nasi nya banyak dan lauknya pun ditambah menu lain. nikmat sekali....
'Kriiiing kriiiing kriiiing' ponsel mbak risya berbunyi
nokia tipe 105 itu berdendang agak lama karena si pemilik sibuk mengelap tangan nya lebih dahulu dengan tissu
'assalamu'alaikum, haloo'
'waalaikumsalam, yaa.... '
'iya bu'
'gimana adik mu? '
'alhamdulillah bu, sudah beres'
'alhamdulillah, selanjutnya gimana? '
'besok pagi aku temani dia cari buku buat menunjang skripsi nya'
'iya, sama sekalian beli leptop biar adikmu lancar ngerjain skripsi itu, kasian kalau dia ke warnet terus'
aku nyengir mendengar nya, aku tidak pernah ke warnet padahal, sungguh besar dosaku kepada orang tua ku....
'iya bu... ' sekilas ia melirik leptop dan baru mau bicara tiba-tiba ibu memutuskan telpon
'yasudah, disini hujan petir. ibu mau pulang dulu'
'loh, ibuk dimana? '
'disawah, cari sinyal. yasudah, jaga adik mu'
'iya bu, assalamu'alaikum... '
' waalaikumsalam... '
'tuuuuutt tuuuuutt tuuuuutt' telpon terputus
kami kembali melanjutkan makan, setelah selesai bungkus bekas makan di lipat dan di masukkan ke dalam kantong kresek, untuk kemudian dibuang ke kotak sampah. piring nasi masih bersih, makan pakai tangan tidak dengan sendok.
'itu leptop siapa? ' risya mulai menyelidiki
'kak levi, ' sahut ku pendek
'oooh, kirain punya mu'
aku diam saja, tak berani melanjutkan ucapan ngeri nanti bisa jadi senjata makan tuan.
'kamu cek proposal mu itu, di pelajari jangan dianggurin nanti kamu sendiri yang susah kalau ditanya dosen gak ada yang kamu tau satupun' risya menasehati adiknya
'iyaa.... ' sahut ku
aku beringsut menuju proposal yang kuletakkan diatas meja dekat kasur busa inoac berukuran 180x200 dengan tinggi 20inci, meja kecil dimana leptop juga tergeletak. ku raih map tulang berwarna merah dan mulai membuka lembaran demi lembaran mempelajari tanpa tinggal satu kalimat pun,
'mbak mandi duluan, sudah jam 16.25 wib bentar lagi ashar habis'
'oke... '
'kamu juga solat, nanti bisa kena mantra lagi'
'iya mbak... ' sahut ku
'oh iya, kata pak nurul tadi di ingat'
'yang mana?? '
'itu loh, kalau tiba-tiba ada rasa malas mengerjakan skripsi jangan di gubris... '
'di lawan kan mbak?, di paksa'
'iya betul... '
'jangan buka yang lain, yang bisa membuat kamu berpaling dari skripsi mu'
'iya mbak, siapp. buruan mandi nanti ashar habis' seloroh ku
risya tersenyum, lalu kemudian mengambil anduk yang tersangkut manis di paku.
kembali aku berkutat dengan proposal, lalu mulai mencatat beberapa sumber yang perlu dicari buku penunjang nya
'mukena dimana, '
'pakek baju dulu weyy, handuk gantung gitu'
'iyaaaa.... '
aku beranjak membuka lemari plastik disamping meja, nampak mukena itu tertata rapi pertanda memang tidak pernah di sentuh,
'nih.. ' sembari mengulurkan mukena dan sajadah
'terimakasih... '
'Sama-sama'
'kamu buruan mandi'
'iyaaa.... '
belum sempat ku raih anduk dari tangan mbak risya, ponsel ku berdering
'kriiiing kriiiing kriiiing' kuraih telpon dan terlihat nama di atasnya
'Andy ku ❤️'
ku letakkan kembali ponsel ku di atas meja hendak meninggalkan nya begitu saja, tapi tiba-tiba
....halo assalamu'alaikum... ' terdengar suara diseberang, ternyata sudah di tekan tombol hijau itu oleh mbak risya. malas rasanya, tapi yasudahlah.
'waalaikumsalam' sahut ku
'kamu dimana? '
'di rumah'
'loh, katanya ngajuin judul'
'udah... '
'kok sudah? '
'ya emang sudah'
'sudah gimana'
'yasudah.... '
'bukan nya ngajuin judul itu malam, kok kamu sudah' selidik nya.
aku terdiam, walau bagaimana pun ini rahasia kampus, rahasia dosen pembimbing dan dekan, aku tidak boleh sampai jujur'
'ya pokoknya sudah, sudah ACC'
'Kok sudah ACC? '
'emang kenapa sih, kamu masih semester V. belum ada di matakuliah mu untuk ngajuin judul... '
'sudah sudah, aku kerumah sekarang. 'Assalamu'alaikum'
aku dan mbak risya saling berpandangan, memang aneh sekali rasanya kalau Andy ikut campur soal skripsi karena dia belum waktu nya mempelajari Tugas Akhir, perjalanan nya masih panjang... '
'udah ah aku mau mandi' ujar ku melangkah ke pintu depan
'katanya mau mandi, kok ke depan'
'kunci pintu, nanti takut nya si sontoloyo datang pas mbak masih solat'
'sippp'
setelah selesai mengunci pintu, aku bergegas ke kamar mandi, ku lirik sekilas mbak risya yang mulai solat.
Suara gemericik air berjatuhan menimpa ubin kamar mandi, tak berselang lama aku menyelesaikan ritual mandi ku.
dengan sedikit tergesa menuju sajadah yang masih terbentang, mencari baju dalam emari dan memakainya, dengan penuh khidmat mulai menunaikan ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat islam didunia.
Deru kendaraan bermotor memasuki teras, risya tak bergeming, masih asyik tiduran di kasur. kemudian suara pintu mulai diketuk
'tok....tok....tok.... Assalamu'alaikum'
'waalaikumsalam, bentar... ' risya bangun dari singgasana nya, lalu menuju ke ruang tamu
pintu terbuka, Andy sudah berdiri disana
'masuk'
'iya mbak, ell mana mbak? '
'solat ashar'
'oh, tumben' Andy nyengir
risya menatap ny, ada rasa tak suka saat Andy berkata tumben
aku sudah selesai solat, saat ku lihat mbak risya cemberut.
'kenapa... '
'tu orang setres udah datang' sahutnya pelan
entah kenapa aku juga merasa ilfeel pada Andy, seperti orang yang sok tau.
aku mengambil aqua gelas lalu melongok kan kepala, melihat dia duduk di hambal hijau sambil menyandarkan tubuhnya didinding.
' ini minum, kalau haus... '
'makasih'
'Sama-sama'
'jam berapa pulang dari kampus tadi!? '
'jam 16.00'
'kenapa gak nelpon?'
'kan kamu kuliah, masa aku telpon. nanti ganggu'
'ya setidaknya bisa sms'
'pulsaku habis'
cerewet betul rupanya, tak sadar aku selama ini pacaran dengan orang yang sangat bawel rutuk ku dalam hati.
'tadi bukan nya ngajuin judul, setauku ngajuin judul kan malem? '
'kamu banyak tau soal ngajuin judul' selidik ku
'ya soalnya aku sering ke prodi'
'ngapain? '
'nemenin ranto ambil absensi '
'ooh.... '
'jadi gimana judul skripsi nya? udah ada yang diterima? '
'udah proposal'
'Hah??! , kapan kamu ngajuin judul'
'ya tiap malam lah'
'masa sih, setau ku kamu dirumah saja gak kemana mana?! '
'aku titip sama Heni' settt dah terpaksa bohong, dan jual nama teman ku
'tapi aku gak pernah liat kamu sibuk cari judul, kayak teman teman mu itu... '
'kamu kan gak 24jam sama aku, lagian kamu juga belum waktunya mempelajari skripsi. PPL aja belum'
mulai kesal aku dibuat nya, dan Andy pun terdiam tanpa bisa mengucapkan sepatah kata, hanya terlihat kepala nya yang mengangguk dan bibir nya seperti komat kamit. aku menyenggol bahunya
'heh, baca mnatra ya' dia kaget
'apa sih... '
dia memelototi ku, dan berujar
'sudah pinter ngejawab kamu ya'
'hah??'
'iya, mulut kamu sudah hebat! '
'apa sih, gak jelas banget'
dia menatap ku lekat sambil menahan emosi...
belum sempat ia bicara kembali ponsel yang ada disaku celana nya bergetar
'Zreeeettt..... zreeeettt... zreeeettt.....'
....halo
'ya, kenapa?
....amu dimana?
'dirumah Elyana
.... masih lama nggak?
'kenapa?
.... aku mau pulang
'yaudah tunggu, aku kesana
.... cepet ya
'iyaa....
'tuuuuutt... tuuuuutt... tuuuuutt
panggilan terputus.
'itu bibah ya? ' tanya ku dengan suara bergetar
'iya.. '
'masih selalu sama sama kalian'
'memang nya kenapa, kami cuma teman'
'teman? '
'terserah kamu mikir apa, aku mau pulang'
'kamu gak pernah bilang masih selalu sama dia'
'memangnya kenapa, apa yang salah. yang penting kami tidak ada hubungan apa' ujar nya sembari berjalan ke pintu
'hebatnya, punya pacar tapi masih sama mantan'
'kamu juga hebat, tidak pernah cerita apa apa taunya sudah proposal, keren ya! '
'memang nya kenapa? bukan nya kamu tau aku sudah semester berapa. dan kalau tahun ini aku tidak menyelesaikan skripsi ku, tahun depan aku bisa di D.O'
Andy membalikkan tubuh nya sambil berujar
'TERSERAH'
'oooh, jangan jangan kamu memang sengaja menghambat aku menyusun skripsi agar aku di D.O dan kuliah ku berantakan'
'ARGGHHH!!!!! ' Andy melayang kan tangan nya ke arah wajahku tapi di belokkan nya ke dinding
'Terserah kamu mau mikir apa!!! '
ia lalu mengambil Yamaha Vega R nya, diputar 180 drajat lalu melesat dengan suara mengaum.
'semoga kamu ditumbur puso dan mati kecelakaan' desis ku.
aku masuk kedalam rumah sambil membanting pintu, se ilfeel apapun aku padanya tetap saja ada rasa tak nyaman dihati saat ia pergi bersama mantan pacarnya itu. perih, hingga tubuhku terhuyung dan luruh di pintu. ku dekap mulutku menahan suara tangis meski airmata sudah jatuh membentuk telaga
risya keluar dari kamar, dan didapati nya sang adik duduk di depan pintu.
'sabar, mbk denger semua nya... '
aku hanya menangis tergugu, bahuku terguncang dan ia memelukku.
'aku gak apa-apa mbak....', ujarku dalam pelukan nya
'udah, gak boleh nangis... laki-laki model gendum itu gak layak ditangisi'
aku melepaskan pelukan itu dan menatapnya lalu mengangguk pelan.
'kita keluar yuk.... '
'kemana? '
'beli bakso sikam'
udha sore... jauh, bentar lagi maghrib... '
'entar malem aja, kita pinjam motor Levi'
aku mengangguk setuju, lalu beranjak bangkit dari duduk.
'ganti baju dulu, dandan dulu. siapa tau ada cowok ganteng hehehe'
aku ikut tertawa mendengar seloroh nya
'mukanya dicuci, biar gak lecek ' Ujar nya lagi
'oke siyapp..... '
'dah sebelum berangkat happy-happy ntar malem, cek lagi proposal mu. lihat daftar Pustaka nya, buku apa saja yang perlu ditambah'
'ditambah..? '
'ia, kan sudah ad abuku penunjang yang mbak bawa kemarin' mbak risya mengambil kotak kardus indomie yang dibawa nya dari kampung
'ooh, itu kotak buku toooo... '
'emang menurut mu apa? '
'pisang hahaha'
'fikiran mu, monyet hahaha'
'eh telpon levi dulu nanti dia gak ada'
'iya telpon lah... '
aku segera mengambil ponsel dan menelpon kakak sepupuku
..... halo' suara dari seberang
'halo'
... kenapa dek? '
'kakak dirumah?'
...iya'
'ntar malem keluar nggak? '
...nggak, kenapa?
'mau pinjem motor'
... buat apa? mau kemana? mau nguber Andy mu yang ngebut kayak setan tadi apa? '
'dih, ogah. ini ada mbak risya disini, mau ngajak jalan ntar malem. proposal ku ACC, mau seminar'
... widiiiiiih, ada mbak risya ya, syukur alhamdulillah kamu sudah ACC Proposal. ntar abis maghrib aku kesitu ya.
'sippp, ditunggu
..... iyaa
tuuuuutt... tuuuuutt.... tuuuuutt
aku menatap mbak risya yang tersenyum, lalu aku kembali membaca proposal ku. data ketikan sudah ada didalam flashdisk, nanti tinggal print berkas berkas untuk seminar. salinan judul buku berikut pengarangnya sudah selesai berpindah di note kecilkecil.
'brruuuuuummmmm... ' terdengar suara motor telah terparkir di teras
'Assalamu'alaikum..... ' dua suara laki-laki terdengar keras sembari mengetuk pintu tak berhenti seperti penagih hutang. risya sampai terlonjak kaget
'waalaikumsalam, sebentar...' Ujar nya sambil tergopoh-gopoh hendak membuka pintu
'kalau mendengar dari suara mereka sih kayaknya kak levi deh sama kak andrian' ujar ku yang ikut bangkit dari peraduan
'kreeeeeekkk.... ' pintu terbuka
nampak dua mahluk fana terlihat nyengir memandang kami. tepat sekali itu dua beradik yang telah kusebut kan
'hehehehehe' kedua nya nyengir tanpa dosa
'mana proposal mu ell? ' kak levi mulai bertanya,
kami tak perlu menyuruh nya masuk karena mereka sudah masuk sendiri. aku segera mengambil map tulang di atas meja
'nih... '
'alhamdulillah, akan wisuda akhirnya'
'dih... '
'jam berapa mbak sampai? ' kak andrian bertanya pada mbak risya
'jam 10.00'
'loh kok gak ngabarin? 'timpal kak levi
'kami langsung ke kampus tadi'
'ooh, ngapain? '
'itu, liat proposal Elyana udah Acc'
'dihhh manja, minta temenin' seloroh kak andrian padaku, aku hanya nyengir.
'ini buku mu sudah lengkap?? ' kak levi kembali membahas proposal ku
'belum, rencana besok mau cari'
'cari di sepanjang koridor masjid agung'
'iya betul, banyak buku jadul disana' tambah mbak Risya
'iya, selain itu di BBC (Bandung Book Center) juga ada'
'banyak toko buku lama di sekitar sana, cukup jalan kaki dan motor bisa di parkir disekitar masjid agung'
'motor??? '
'iyaa, besok kamu dan mbak Risya pakai motor ku' ujar kak andrian
'terus kakak besok dinas pakai motor apa? '
'aku bisa antar dia' jelas Kak levi
'betul, yang penting skripsi mu jalan lancar'
'kalau bimbingan kekampus bawa motor saja... '
'iya betul, motor kak andrian'
aku terharu melihat mereka Berjibaku merangkul ku, aku saja yang tidak peka terhadap mereka, malah berusaha menjauh.
Kak andrian & kak levi adalah sepupu jauh kami, aku sangat jarang berkomunikasi dengan mereka tapi cuma mereka keluarga ku disini.
'ya sudah, ini motor sudah kakak isi bensin, dan ini STNK, kakak mau kerja dulu... '
'baik kak'
'itu helm, masih ngegantung di motor... '
'Hati-hati, jangan ngebut.... '
'siappp..... ' ujarku sembari hormat
'eeh ngomong omong, tadi si Andy kenapa ngebut? ' mereka mulai kepo
'mau pulang dia' Jawabku acuh
'abis berantem' jelas mbak Risya
'wiiih, keren bisa berantem hahahaha'
'terus??' kak andrian mencolek lengan ku
'apanya?? ' sahut ku
'udah putus' mereka kompak bertanya
'ntah' jawabku kembali acuh.
'hahahaha hahaha hahaha' kompak mereka bertiga tertawa,
disaat kami tengah bergurau tiba-tiba ponselku berdering, aku segera melihat dan ternyata Andy mengirim pesan.
my Andy
17:25 : 2014
aku sudah sampe
__________
mereka menatap ku tanda bertanya,
'Andy..... ' Ujar ku sembari menunjukkan layar
'apa katanya' tanya mbak Risya
'ngasih tau udah sampe' sahut ku sembari mengetik pesan balasan
kepada :
my Andy
iyo...
___________
'huuuuuuuu, gak jadi putus ' sorak mereka, aku hanya tersenyum kecut. lalu kembali menghampiri bergabung duduk di ruang tamu.
'yasudah aku mau kerja.... ' pamit kak andrian
'anterin aku coy' ujarnya pada kak levi
'okeee..... '
lalu mereka pun meninggalkan kami yang tersenyum sumringah, senang tentu nya karena kemana mana ada kendaraan, untung saja kami berdua bisa mengendarai motor.
'masuk yuk, sudah jam 17.45 udah mau maghrib'
'he-em' sahut ku
tak lama kemudian azan maghrib berkumandang dari mushola darussalam yang terletak persis bersebrangan dengan tempat ku mengontrak.
'udah maghrib, solat gantian'
'iya, mbak aja yang duluan, aku masih mau cek note buku untuk proposal'
'sipp..... '
Risya segera menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu sementara aku masih sibuk dengan proposal. tak berlangsung lama, ia selesai solat lalu aku yang telah selesai berwudhu ambil posisi untuk menunaikan ibadah sholat maghrib pula.
Risya bersiap, memoles wajah dengan alas bedak dan serentetan alat tempur wanita lainnya, lalu memilah baju yang mana akan dipakai.
aku sudah selesai solat dan merapikan mukena segera ikut nimbrung merias wajahku, namun hanya beberapa polesan saja karena tidak terlalu suka bermake-up. pakaian yang ku kenakan pun standar, celana jeans, kaos berlengan panjang dan jaket jeans.
'cling.... ' suara SMS di ponsel ku berbunyi
my Andy
19:15 : 2014
lagi apa?
__________
aku segera membalas nya karena sedang malas berkirim pesan, bunga di hati ku sudah mati untuk nya
kepada :
my Andy
lagi siap-siap mau cari makan dengan mbak Risya,
naik motor jadi gak pegang HP karena aku yang nyetir ...
___________
sudah seperti itu saja jawabku, to the point. malas mau berlama-lama
'cling... '
Lagi-lagi berbunyi
.
my Andy
19:18 : 2014
pakai motor siapa.?
__________
.
duuuuh, bakalan lama ini berkirim pesan sungut ku
kepada :
my Andy
motor kak andrian, dia dinas minep gak pakek motor jadi motor nya di titip sama aku.
sudah ya, aku pergi dulu
___________
'cling...'
berbunyi lagi
.
my Andy
19:20 : 2014
bukannya ada kak levi?
__________
kepada :
my Andy
iya ada, yasudah aku pergi dulu
__________
'cling..... '
masih tak berhenti
my Andy
19:21 : 2014
kenapa gak dititipin sama adik kandung nya aja sih
__________
'ya ampun ni laki, astaghfirullah...'. aku beristiqhfar
'kenapa? ' mbak Risya sudah selesai berdandan, menoleh ke padaku karena mendengar aku beristiqhfar
'ni laki-laki, rewel banget.... ' ujarku
'yasudah biarkan sajalah, gak usah dibalas'
akhirnya aku hanya membiarkan pesan nya tanpa balasan
'cling.... '
pesan lagi
my Andy
19:24 : 2014
Yasudah lah, terserah. Hati-hati
__________
aku hanya membaca tanpa membalas pesannya, sudah malas. entah akan seperti apa hubungan ini kedepan nya, yang jelas saat ini aku hanya ingin menyelesaikan skripsi ku. bukan lagi tentang cinta.
kami berdua melangkah kan kaki keluar dari kontrakan, aku memutar motor smash milik kak andrian, tak lama kami telah melaju di atas aspal hitam....
halo palembang, kami Masih menuju daerah plaju, ada bakso yang sangat enak disana. bakso SIKAM.