[Kak, jangan lupa minggu depan kirimkan uang kuliah] Pesan dari adik Arini yang paling bungsu. Arini menghela nafas menerima pesan tersebut. Bukan dia merasa keberatan, tapi karena ekonominya akhir-akhir ini sedang dititik terbawah karena kebutuhan yang mendadak.
Rasha yang melihat Arini istrinya sedang murung, lantas mendekatinya. Dia sudah bisa menebak isi pesan yang dikirim oleh adik iparnya itu, karena memang adik iparnya selalu meminta semua kebutuhan dari istrinya Arini.
"Kenapa Dek?" tanyanya saat menghampiri istrinya tersebut.
Arini langsung menatap laki-laki yang sudah 1 tahun ini menikahinya. Dipandangnya dia dengan tatapan sendu, dia tidak pernah menyesal menikah dengan laki-laki pilihannya tersebut. Walau dia tak mendapat restu dari ibunya, tetap saja Arini sangat mencintai Rasha.
Seandainya ayahnya masih hidup, pasti ayahnya setuju dengan pilihannya. Mengingat selama ini hanya sang ayah yang menyayangi Arini.