Tiupan angin mengiringi langkahnya menuju telepon umum yang berjajar rapi di depan cafe. Dera akan menelpon Widya untuk bertanya apakah bisa menjemputnya di depan cafe atau tidak karena sebenarnya ponsel milik Dira sedang mati sehingga dia memutuskan untuk menelpon Widya melalui telepon yang ada di depan cafe.
Sebenarnya Dira juga tidak menyangka jika di depan kafe ternyata ada sebuah telepon umum yang sepertinya bisa memudahkan Dira untuk bisa menelpon Widya. Di zaman modern seperti ini diral sama sekali benar-benar tak menyangka tetapi Tentu saja itu sangat menguntungkan bagi daerah di mana pasalnya ternyata tiba-tiba saja mati dan lira tidak bisa menghubungi Widya.
Saat Dera sampai di depan telepon umum tiba-tiba angin bertiup sangat kencang. Awan yang cerah mendadak berubah warna menjadi keabu-abuan mendung mulai menggantung dan bisa dipastikan tidak lama lagi untaian Awan kelabu itu pasti menumpahkan titik-titik air.