Arielle kembali mendekati Arthur. Banyak pertanyaan di kepalanya yang sama sekali belum terjawab. Bahkan logikanya pun tak bisa mencerna mengapa orang yang sudah lama mati bisa kembali hidup dan berada di tempat ini?
"Yang Mulia? Izinkan saya memperkenalkan-"
"Aku tahu," potong Arthur dengan nada yang sangat lemah. "Aku tahu siapa dirimu."
"Anda tahu? Bagaimana bisa?"
Arthur mengusap wajahnya. Tangannya masih bergetar oleh tipu muslihat Maxieno yang mengacak-acak isi kepalanya. Arthur sama sekali tidak mendapatkan kekerasan fisik selain kedua orang yang memegangnya dengan erat untuk tetap menatap Maxieno.
Maxieno masuk ke dalam kepalanya membuka kotak pandora serta traumanya dan mengembalikannya. Setelah pria itu mengacak-acak isi kepalanya, Maxieno pun pergi begitu saja dan kini Arthur tidak memiliki alasan untuk hidup lagi karena nyawa putrinya akan terancam.
"Kau Arielle, istri dari putraku, Ronan D Blackthorn," jawab Arthur dengan suara yang setengah berbisik.
