Ronan memejamkan matanya mencoba meredam rasa frustasi saat kehilangan sentuhan gadis itu di kejantanannya, Ia dengan sabar mencoba menjelaskan agar Arielle tidak salah paham.
"Arielle, kau sudah melakukannya dengan benar. Justru dengan kau melepaskan tanganmu maka kau menyiksaku."
"Huh?"
"Sekarang, Arielle … sentuh lagi seperti tadi dan jangan dilepaskan sampai aku bilang untuk dilepaskan, mengerti?"
Arielle menatap Ronan. Gadis itu mengangguk seperti gadis baik. Ronan yang melihat ARielle menurutinya begitu saja semakin bernafsu dan meraskaan kedutan di kejantannya.
"Ronan? A-aku rasa ini membengkak? Kau benar-benar baik-baik saja?"