Lazarus mendekatkan wajahnya ke arah wanita itu membuat kedua wanita lain mendesah cemburu. Pria itu menyentuh dagu sang wanita dan berbisik dengan sensual. "Kau bisa mengundangku nanti malam. Jangan tutup jendela rumahmu."
"Ahem! Ini adalah aula pemberkatan. Mari menjaga sikap," ujar seorang pria pengunjung lain yang duduk di depan Lazarus. Pria itu hanya tertawa kemudian memberikan ketiga wanita itu masing-masing ciuman di udara lalu berjalan ke belakang mendekati bangku tempat Arielle dan Sasha berada.
"Aku tahu sangat bersemangat. Tapi mari kita menunggu kepulangan Yang Mulia Raja," kata Arielle kepada Sasha.
"Tuan Putri! Aku tidak sekecil yang Anda pikirkan!" protes Sasha dengan keras kepala.
"Ahem, ada yang bisa aku bantu?" ujar Lazarus memotong perdebatan di depannya.