Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Listya Milik Tazki

🇮🇩DaoistjjxB9e
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.1k
Views
Synopsis
Tubuh Listya terhuyung ke belakang. Sebuah tangan menarik sembarangan benda yang menggantung di punggung. Membuat Listya mendesis menahan kesal. "Pulang bareng gue aja," Tazki berujar dengan nada sedikit memaksa. "Nih." lantas ia menyerahkan helm setengah kepala warna cokelat yang selalu ia sediakan untuk gadis di hadapannya. "Dia pulang bareng gue." kalimat itu tiba-tiba menyelinap di antara percakapan keduanya. "Motor gue masih di parkiran. Yuk?" jemari laki-laki itu melingkari pergelangan tangan Listya. Mengajaknya ke tempat yang ia maksud. Listya membeo. Menatap ke arah Tazki dan Fatur secara bergantian. Anin yang berada di belakang Tazki hanya berdiam diri. Ikut bingung dengan situasi yang terjadi. "Emm," gumam Listya kecil. Ia mendekat ke arah laki-laki yang menggenggam tangannya. "Listya kan, udah sering banget pulang bareng Tazki, jadi gak ada salahnya dong Listia sekarang pulang bareng Kak Fatur?" Tazki terdiam. Kedua matanya tak bisa lepas dari sosok Fatur. "Yuk?" Fatur sedikit menarik tangan Listya. Sesekali melirikkan mata ke arah Tazki dengan tatapan puas. "Maaf, ya?" hanya dua kata itu terlontar dari bibir Listya. Kakinya perlahan menjauh seiring dengan tarikan Fatur yang begitu terasa di pergelangan tangannya. Membuat jarak yang semakin jauh antara dirinya, Tazki, dan juga Anin. Seakan tak bisa berbuat apa-apa lagi, kepala Listya sepenuhnya mengikuti langkah Fatur. Tazki menyalakan mesin. Menaikkan jagrak motor. "Nih," helm yang masih di tangan, di serahkan ke arah Anin yang telah menampakkan wajah bingung. "Kayaknya tuh helm gak bakal dipake Listya lagi deh," Anin hanya perlu merapatkan helm yang ia pakai hingga berbunyi klik. Tak menghiraukan kalimat Tazki. "Pemakainya pindah ke elo mulai dari sekarang." tambah laki-laki itu, begitu siap memecah jalanan. Mengabaikan Anin yang membeku.|Hak Cipta Terlindungi 2022|
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog | Sepucuk Surat Untuk Yang Tersayang

Suara langkah kakinya dibuat sebegitu pelan. Sepasang manik mata hitam legam itu berkedip beberapa kali saat berhasil menerobos ke dalam kelas dengan hiasan papan penuh rumus.

Ia maju. Masuk lebih dalam. Kanan dan kiri. Ia menoleh ke dua arah itu untuk memastikan bahwa keadaan kelas aman. Dengan langkah seribu, Listia setengah berlari menuju salah satu meja yang berada di baris kedua dari depan.

Ia menghela nafas sesaat. Menolehkan kepalanya lagi. Lalu, dua tangan mungil itu cepat-cepat menyelipkan amplop warna pink ke dalam kolong meja di samping tubuhnya. Buru-buru ia beranjak. Meninggalkan amplop pink yang berada digenggaman. Yang bertuliskan,

to: Adimas Fatur Septiansyah

from: ur secret admirer