"Yang kelima itu a–...".
Seperti biasa Zara pun tidak ingin kalah dan langsung memotong kata-kata Megan "Stop! Giliran gue dong yang jelasin. Nah yang kelima ini tuh namanya Mahendra Dwi Andika. Dia itu cowok paling misterius di Malviorin. Bahkan saking misteriusnya, gue sama Megan sampe gak dapet info apa-apa tentang dia. Oke gitu aja ya, kita lanjut ke orang berikutnya,".
"Tunggu Zar. Lo serius nih? Cuman itu doang info tentang dia?" tanya Sasa tidak percaya.
"Sumpah Sa. Bahkan selama kita ngumpul-ngumpul sama anak Malviorin nih ya, dia gak pernah ngomong sama kita sama sekali. Ya iya sih buat apa juga, tapi apa kek gitu basa-basi kaya anggota lain. Ini enggak dong dia lempeng aja gitu orangnya. Bener-bener aneh dah. Untung ganteng," sahut Megan.
"Oh, jadi dia tuh tipikal-tipikal cowok kalem yang kalau ngomong cuman minjem duit doang ya. Haha," canda Sasa.
Haha...
Iya juga kali ya,
Sahut Zara dan Megan.
"Oke gue lanjut ya, Tristan Adhitama. Dia tuh kebalikannya dari Mahendra. Merupakan sosok yang suka becanda, pencair situasi, dan yang paling cerewet diantar semua member Malviorin. Tapi semua itu akan berubah 180 derajat saat dia masuk kedalam mode tempur. Dia gak akan segan-segan untuk menghabisi lawannya tanpa ampun. Bahkan perlu seseorang untuk menghentikannya kalau dia lagi ribut sama orang. Dia anak dari Arya Adhitama, seorang pengusaha sekaligus politikus paling diperhitungkan saat ini. Kalau soal tampang, nih lo liat aja sendiri," lanjut Zara sambil menunjukkan photo-photo Tristan.
Sasa pun merasa heran. Karena meskipun mereka seorang gengster tapi wajah mereka good-looking semua. Ya meskipun mukanya sanggar-sanggar tapi tetap aja itu menambah daya tarik tersendiri bagi mereka.
"Dan yang terakhir dan paling muda dari semua member Malviorin adalah Kannanda Rai Putra, atau biasa dipanggil Kai. Dia adalah member Malviorin yang paling bontot dan paling baby face diantara yang lain. Kalau orang awam yang baru ketemu dia, pasti nyangkanya dia anak SMP yang baru masuk ke SMA. Karena bener-bener gaada karakter yang menunjukkan kalau dia seorang gengster. Gue juga awalnya ngira kalau dia tuh anak boyband haha," terang Zara.
"Oh jadi tipe lo tuh yang gemesin gini ya,"
"Iyalah Sa, kebayang kan lo kalau mereka lagi jalan. Terus ada orang nanya, 'Adiknya ganteng ya mba' haha," sindir Megan yang membuat Sasa tidak berhenti tertawa.
"Ih.. kalian," rajuk Zara.
***
Sementara itu ditempat lain, Ervin dan teman-temannya baru saja sampai di rumahnya Ervin dengan ngos-ngosan.
"Hah...uh... hampir aja tu orang buat kita jadi samsak," ucap Ervin.
"Iya, gue tahu dia itu terkenal sangat kuat. Tapi gue gak nyangka kalau dia sekuat itu kalau berhadapan secara langsung," sambung Reymond.
"Dia pasti bakalan terus ngejar dan ngeburu kita nih Vin," kata Jester.
"Bukan cuman ngeburu, dia pasti bakalan ngabisin kita..." kata Lukas.
"Iyalah secara kita udah macam-macam sama harta dia yang paling berharga yaitu adeknya sendiri," ujar Kenzo.
"Kalian tenang aja, gini-gini gue udah ngerencanain sesuatu yang besar dan dengan adanya masalah ini. Bakalan jadi momentum yang tepat buat kita rebut Melanthios sepenuhnya dari tangan Gerald," ucap Ervin.
Jadi sejak beberapa waktu yang lalu, Ervin dan teman-temannya memang sudah sangat berbeda visi dan misi dengan Gerald sebagai Ketua mereka.
Gerald yang sudah jarang berkumpul bersama anggota Melanthios di markas besar. Dijadikan kesempatan bagi Ervin untuk merebut suara anggota-anggota Melanthios yang baru.
Ya, jadi selama ini Ervin dan teman-temannya telah merekrut banyak anggota baru Melanthios tanpa sepengetahuan Gerald. Dia merekrut anak-anak muda yang masih duduk di bangku SMA yang adrenalin dan semangatnya sedang menggebu-gebu.
Jadilah Melanthios terbagi menjadi dua kubu. Bukannya Gerald tidak menyadari itu, tapi dia masih beranggapan kalau anggota inti Melanthios yang lain masih sangat loyal kepadanya.
Ya, nyatanya memang anggota-anggota lama Melanthios masih sangat loyal terhadap Gerald. Tapi masalahnya semakin kesini jumlah mereka semakin berkurang. Selain karena sudah punya urusan masing-masing.
Sebagian besar diantaranya keluar karena diancam oleh Ervin dan teman-temannya satu persatu.
"Oke, gue tahu udah banyak anggota Melanthios yang ada ditangan kita. Tapi apa lo bisa pastiin kalau anggota Melanthios yang lain gaakan ngeburu kita atas perintah Gerald?" tanya Reymond pada Ervin.
"Lo tenang aja. Gue udah kenal banget dan tahu karakteristik Gerald, dia bukan tipe orang yang selalu ngelibatin masa buat nyelesain masalahnya. Dia pasti gak ngasih tahu tentang ini sama anggotanya yang lain. Selama kita terus hati-hati dan gak sembarangan, gue yakin dia gak bakalan bisa ngapa-ngapain," jawab Ervin.
"Terus kalau urusan sekolah gimana? Sasa kan pasti ada disana dan mungkin ngasih tahu si Gerald kalau dia ngeliat kita Vin, kenapa kita gak nyulik si Sasa aja sih buat mojokin si Gerald," usul Lukas.
Reymond pun langsung berkata "Boleh juga tuh kita culik dia terus kita...-"
"Gue tahu kalian suka gak tahan kan kalau liat gue sama Sasa, karena gue tahu otak kalian tuh kotor semua bangsat. Tapi gak semudah itu tolol," timpal Ervin.
"Maksudnya gimana Vin, di sekolah kan dia gak dijagain juga sama Kakaknya," ungkap Reymond.
"Bukan itu masalahnya bego, Sasa tuh gak seperti yang kalian lihat. Gue yakin nyulik dia tuh gabakalan semudah yang dibayangkan sama kalian," terang Ervin.
"Wah gue makin gak ngerti sama apa yang lo omongin Vin," ucap Jester.
Reymond, Kenzo, dan Lukas pun sama-sama hanya bisa bengong.
"Intinya dia tuh bukan cewek sembarangan dan cewek-cewek biasa pada umumnya. Selama gue pacaran sama dia, insting gue mengatakan kalo tu cewek bebahaya," lanjut Ervin.
"Terus gimana dong? Apalagi kalau yang lo omongin beneran dia sama bahayanya kaya si Gerald. Gaada tempat lagi buat kita di sekolah," kata Kenzo.
"Gini aja, gue bakalan coba bujuk Sasa buat ngelupain semua masalah ini. Ya meskipun gue tahu itu mustahil, karena seperti yang gue bilang dia bukan cewek kaya biasanya. Yang luluh cuman dengan bermodalkan kata maaf dan rayuan doang," ucap Ervin.
"Terus kalo bujukan lo gagal?" tanya Lukas.
"Ya, pindah sekolah lah. Lagian anak Melanthios yang kita rekrut kan kebanyakan dari SMA Senandika. Kita bakalan pindah kesana, dan ngumpulin kekuatan disana," perintah Ervin.
Begitulah obrolan dan rencana Ervin bersama teman-temannya. Karena perlu diketahui meskipun keliatannya dia itu pengecut dan gak lebih kuat dari Jenggala. Tapi otak, insting, dan kelicikannya patut diperhitungkan.
Buktinya dia bisa dengan mudah menjadi Wakil Ketua Melanthios tanpa harus melalui ujian apapun.
Padahal waktu itu untuk menjadi seorang Wakil Ketua saja. Tes yang harus dilakukan adalah bertarung melawan 20 orang sendirian. Dan kalau dia gagal maka masih ada kesempatan kedua yang tidak kalah ekstrim. Yaitu menahan 20 pukulan dari 20 orang berbeda tanpa perlawanan.
Ini baru gengster bukan kaleng-kaleng boss.
Oh itu terlalu berat, mending jadi anggota aja kalau gitu. Anda jangan senang dulu, mungkin anggota Melanthios yang sekarang direktut Ervin bisa masuk dengan gampangnya tapi tidak dengan anggota inti Melanthios yang sebenarnya.
Mereka masuk tidak hanya bermodalkan keberanian dan so jagoan doang. Mending lo ikutan ormas aja sono, kalau kata Gerald.
Tahap demi tahap harus dilewati untuk menjadi anggota Melanthios. Salahsatunya mereka dikumpulkan dalam satu kelompok dan disuruh untuk membantai kelompok lain yang bersebrangan dengan Melanthios. Yang bisa bertahanlah yang akan direkrut menjadi anggota tetap.
Atau kalau jumlah orang yang ingin gabung benar-benar membludak. Maka mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok juga. Tapi bedanya mereka akan saling berhadapan satu sama lain sampai kelihatan siapa yang bertahan hingga akhir.
Oh ya By the way selain Ervin, Reymond, Lukas, Kenzo, dan Jester. Masih ada 5 pentolan Melanthios lainnya yang gak kalah kuat dari mereka atau bahkan banyak diantaranya yang lebih kuat dari mereka.