Zelin dan Evan akhirnya sampai di rumah orang tua mereka di Sentul. Sampai sana ternyata sudah siap semua. Banyak koper dijejer di garasi.
Zelin dan Evan langsung masuk ke dalam rumah. Dan ternyata sedang riweh dengan kesibukan masing-masing untuk siap berangkat ke bandara.
"Kalian sudah datang?" Elisa menghampiri Zelin untuk memeluknya. Lalu gantian untuk memeluk Evan.
"Kenapa dadakan, Bu?" Tanya Zelin.
"Sebenarnya nggak dadakan. Kami yang lupa ngabarin kalian. Maaf ya, Sayang." Elisa mengusap pipi Zelin.
"Ya tetep aja." Zelin menggerutu.
Elisa tersenyum, "Iya, maaf ya. Aku sebenarnya lupa. Aku pikir ayahmu sudah ngabarin. Dan ternyata belum ada yang ngabarin. Maaf banget ya." Elisa mengusap kepala Zelin dan bersiap mengecek tasnya lagi.
Evan hanya diam saja, dia tidak tahu mau bicara apa. Karena rasanya kalut sekali. Untung saja Evan sudah ada Zelin. Jika tidak, entahlah apa yang terjadi dengannya.