Bab 69 PSD
David menunggu Zelin seperti biasanya di depan kantornya. Menunggu sembari menatap layar ponselnya. Banyak foto dan video dalam galeri handphonenya yang belum sempat dia hapus terutama tentang Friska.
Sebelum dihapus, David selalu melihat lebih dulu foto atau videonya, teringat kapan momen itu diambil dan dimana lokasinya, ada kejadian apa di sana semua masih David ingat dengan jelas.
Ada rasa sesak yang menderanya, rasanya dia ingin menangis, namun sulit sekali. Ternyata dia pernah sangat mencintai Friska, hingga rela mengorbankan harga dirinya.
Setitik air mata turun dari pelupuk mata, helaan nafas juga tersendat karena rasa sedih yang ternyata begitu mendalam di dirinya. Melukainya sampai titik yang paling dalam.
"Ternyata masih tersimpan semuanya rapi di sini, Friska." David menunjuk ke dadanya sendiri. "Mengapa kamu tega!" Helaan nafas berat kembali dihembuskan.