Wina juga ikut tersenyum karena tidak menyangka jika Anum akan menikah. Menurut Wina, Anum memang misterius sekali.
"Kamu itu, Num. Tau-tau sudah akan menikah. Ya ampun, aku ikut senang. Semoga kamu bahagia ya, Num. Kira-kira kapan aku akan dikenalkan dengan calon suamimu itu?"
Anum mengedikkan bahunya. "mungkin sore nanti. Aku sengaja nggak bawa motor karena hari ini aku dan dia akan pulang bersama. Katanya dia kangen."
Wina iri sekali melihat Anum yang selama ini tidak pernah pacaran atau dekat dengan siapapun, tahu-tahu akan menikah. Seandainya Wina juga bisa merasakan seperti Anum.
"Eh, aku balik dulu. Pak Reza keluar ruangan." Wina buru-buru beranjak dari tempatnya duduk untuk pindah ke kubikelnya.
Benar saja, Reza keluar dari ruangannya dan masuk ke dalam ruangan Anum. Meletakkan tangannya di pinggang lalu matanya seperti mencari-cari sesuatu.
"Pak Reza mencari seseorang atau sesuatu?" Tanya Wina.