Rendi yang kelelahan pun merebahkan tubuhnya di atas sofa. Baru saja memejamkan matanya, dia sudah larut di dalam mimpinya.
Rendi bangun ketika kantor sudah mulai sepi. Hanya tinggal beberapa orang saja yang masih berkutat dengan pekerjaannya.
"Sudah sepi sekali?" Tanya Rendi kepada staf yang tersisa.
"Iya nih Pak. Pak Evan sama Zelin sudah pulang duluan. Bahkan kita disuruh pulang jangan lembur."
Rendi yang masih setengah sadar pun langsung membuka matanya lebar-lebar seolah dia masih bermimpi.
"Serius?" Rendi memastikan
"Serius, Pak."
"Kenapa kalian masih di sini?" Rendi bertanya lagi.
"Ini masih nunggu email, Pak. Nah, udah masuk."
Rendi tertawa. "Sepertinya aku harus nikah juga seperti Evan. Biar hidupku tidak seperti ini." Rendi kembali masuk ke dalam ruangannya dan bersiap-siap untuk pulang juga.
Saat keluar dari ruangan, kantor itu sudah mulai kosong. Tidak ada satupun orang lagi selain dirinya.