"Apa tidak apa-apa kita meninggalkan mereka seperti itu, Hyung?" kata Haejin saat mereka semua sudah berada di dalam mobil.
Juna hanya memasang wajah datar di kursinya sambil memainkan pistol di tangannya.
"Jangan khawatir. Mereka pasti akan baik-baik saja kalau mereka memiliki otak." jawab Juna santai dan masih tanpa ekspresi.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke pelabuhan, sesuai dengan apa yang diberitahu oleh laki-laki yang dia hajar tadi.
Juna tidak bergeming sama sekali. Bahkan dia tidak peduli dengan orang-orang yang dia tinggalkan begitu saja di tempat tadi, dan tidak peduli bagaimana keadaan mereka setelahnya.
"Kita tidak punya banyak waktu untuk memikirkan mereka sekarang. Kita harus segera sampai di pelabuhan sebelum para brengsek itu melakukan hal yang akan membuatku sangat marah pada mereka," lanjut Juna masih dengan raut wajah yang sama.