"Kita sudah berhasil melacak keberadaan mereka, Jun," ucap Changyi yang sejak tadi sibuk melihat layar laptopnya.
Juna langsung meminta lokasi yang dikatakan Changyi. Setelah melihatnya dengan saksama, Juna menyiapkan senjatanya, sebuah box besar yang selama ini ada di mobilnya, berisi banyak senjata api berbagai jenis.
Dia harus membunuh mereka semua kalau sampai dia bisa mendapatkan mereka. Lelaki itu memejamkan matanya, semoga dia tidak terlambat datang.
Jaehwa menambah kecepatan mobilnya. Mobil hitam itu membelah jalanan lengang di depan mereka dengan begitu cepat seperti angin.
Dalam hatinya Juna terus bergumam dan berdoa agar keluarga ilmuwan itu masih tetap bisa diselamatkan.
Juna terlihat menyerngitkan keningnya heran, saat mobil yang dibawa Jaehwa berhenti di depan sebuah bangunan rumah kosong, namun masih terlihat bagus.
"Hyung. Kau yakin ini tempatnya?" tanya Haejin setelah meneliti rumah di depan mereka.
"Aku hanya mengikuti GPS-nya" balas Jaehwa.