Youra yang berada di dalam kamarnya merasa bosan karena tidak ada yang bisa dia lakukan selain berbaring saja di atas ranjangnya atau menonton komedi kesukaannya dari ponsel.
"Aku ingin pulang," lirihnya pelan nyaris
tanpa suara. Menatap kosong ke depan
dengan mata kucingnya.
Rambut yang kini terurai panjang
membuat sosok gadis rapuh itu terlihat
cantik dan menawan. Hanya saja, jika
dilihat dari dekat, wajahnya masih pucat seperti orang yang tidak mempunyai tujuan hidup.
Setengah jam yang lalu, Youra sempat ke
kamar mandi dan memuntahkan semua isi
perutnya yang terasa sangat membuatnya mual, lalu kembali merasakan sakit yang luar biasa pada luka di lehernya.
Pasalnya, dia harus memuntahkan apa yang dia makan dan berakhir dengan rasa sakit yang luar biasa. Youra pikir, mungkin ini efek dari obat yang dia konsumsi selama masa penyembuhanhya atau hanya sekedar sakit lambung yang sedang kambuh.
"Perawat bilang kau memuntahkan isi
perutmu lagi, Nona." ucap Xin yang entah