Ara mengaduk-aduk pelan cappuccino panasnya dengan lesu. Dia terlihat tidak bersemangat setelah keluar dari ruang meeting tadi siang. Hatinya gelisah karena sejak tadi pagi dia merasakan firasat aneh yang mengganggu ketenangannya. Siang ini, dia dan Sora tengah berada di kafe samping kantor yang merupakan milik ayahnya. Sora menatapnya heran dari tadi karena gadis itu hanya menatap kosong ke arah minumannya dan tangan yang terus mengaduk pelan isi di dalam gelas itu.
"Kau tidak meminum cappuccino-mu?" suara nyaring Sora memecahkan lamunan Ara hingga gadis itu spontan mendongakkan kepalanya.
"Yah." ucap Ara sambil menyeruput minuman yang dari tadi sibuk dia putar-putar dengan sendok.
"Kau sedang memikirkan apa?"
Ara menggeleng pelan, "Tidak ada. Aku hanya merasa tidak tenang hari ini. Entahlah, mungkin karena aku kurang tidur,"
"Kau pasti memikirkan laki-laki itu lagi kan?" Sora menatap penuh interogasi pada Ara yang mulai mengaduk-aduk cappuccino-nya lagi.
