Sejak tadi Juna hanya menatap langit-langit kamar bernuansa putih itu tanpa menghiraukan suara berisik dari game mobile yang sedang dimainkan di dekatnya. Rasa kantuk sudah bergelayutan di kelopak matanya sejak dokter Kai menyuntikkan obat tadi, tapi dia sama sekali tidak bisa tidur. Juna sangat anti dengan rumah sakit, walaupun dia pemilik resmi dari rumah sakit tempat dia dirawat sekarang.
Sudah berkali-kali dia menghela napas panjang di tengah pikirannya yang entah sedang melayang kemana saat itu, namun tidak mengubah kebosanannya menunggu Jaehwa yang belum kembali membawakannya coklat hangat.
"Kau sudah sejam diam terus,"
Kepala Juna menoleh perlahan setelah mendengar suara bariton yang menyahut dari arah sofa. Matanya menangkap sosok laki-laki yang duduk di sana sambil memegang sekaleng soda.
Yeongho tersenyum tipis, sampai akhirnya meletakkan kaleng sodanya di atas meja.
"Mikirin apa?" tanya Yeongho sembari berjalan menghampiri kursi di samping ranjang.