"Kau mau bicara apa?" tanya Juna pada orang di seberang telepon.
Dia baru saja sampai lagi di hotelnya seusai bertemu Lucas tadi. Langkah tegasnya menyusuri lorong hotel yang di sisi kanan dan kirinya terlihat banyak penjaga yang menunduk hormat padanya.
"Hmm. Soal Youra,"
"Ada apa dengannya? Dia cedera? Atau apa? Katakan!" nada suara panik itu mengalir dari bibir tipis miliknya.
"Hey! Hey! Tenang dulu, dia baik-baik saja."
"Jadi apa?"
"Renji akan ke Busan. Dia ingin menitipkan Youra padamu. Tapi, dia harus pastikan kau tidak keberatan," jawab Jaehwa cepat agar kalimatnya tidak dipotong lagi oleh Juna.
Langkah Juna berhenti tepat di tengah koridor. Seperti mendapatkan berita bagus tapi dia tidak percaya berita itu akan diterimanya.
"A-apa?" tanya Juna mencoba meyakinkan pendengarannya.
"Aish, kau tidak salah dengar, Bung! Jadi bagaimana? Kau bersedia menampungnya?" ucap Jaehwa yang mengerti arti nada keterkejutan sepupunya itu tadi.
