Chereads / Unpublished Book / Chapter 2 - Uang Lima Ratus Dollar

Chapter 2 - Uang Lima Ratus Dollar

Pria itu hanya melihatnya dengan tatapan dingin. Yun terdiam, melihat pakaian, sepatu, gaya rambut, dan juga penampilan. Yun hampir saja berteriak, Ini adalah Haejin seorang Popstar Idolanya.

"Maafkan aku, sekali lagi ku mohon maafkanlah," ujar Yunjia yang menunduk penuh hormat.

"Hm." Pria itu lantas meninggalkan Yun begitu saja. 

Gadis itu terdiam, hatinya masih berdebar kencang. Lalu ia mencari tempat sejuk di sebuah taman kota. Ia kembali melanjutkan untuk menulis novel yang akan ia update pagi ini.

Setelah aku menabrak seorang pria yang menjadi idamanku, aku duduk di taman dan menuliskan segala keresahanku di laptop miniku.

Tak lama pria tersebut datang dan.. |

Ketika Yunjia asyik menulis, benar saja pria yang ia tabrak tadi datang menghampirinya.

"Kau gadis yang menabrakku tadi kan?" tanyanya yang memecah konsentrasi Yun. Gadis itu terkesiap dengan hadirnya seorang Popstar terkenal favoritnya di depannya.

"I–i–ya, maafkan aku," 

"Tidak masalah, ini dompetmu terjatuh," kata pria itu yang lantas memberikan sebuah dompet berwarna pink kepadanya.

Yun membolak-balik dompet tersebut, benar adanya itu memang miliknya, saat ia tengah berniat untuk mengucapkan terima kasih pria itu sudah tidak lagi berada di depannya.

"Haaah.. " Yun menarik nafasnya panjang. Lantas ia kembali melanjutkan tulisannya.

Tak lama pria tersebut datang dan memberikan dompetku yang terjatuh, lantas saat aku hendak ingin mengucapkan terima kasih padanya, ia sudah tidak ada di tempat.

Aku pun kecewa dan kembali melanjutkan tulisanku. Akupun tertidur hingga sore hari, dan keberuntungan berada di pihakmu, aku menemukan uang sebanyak 500$ di bawah sebuah bangku kosong lantas akupun mencoba untuk merawat diriku dan membelikan Koko kucingku makanan.

Dua hari setelahnya aku di pertemukan dengannya kembali, ia datang dengan sengaja dan memberiku sebuah.. | 

Yun asyik menulis dan tidak terasa ini sudah hampir satu jam ia menuliskan beberapa bagian yang berada di novelnya.

Gadis itu mengantuk dan akhirnya tertidur di kursi taman.

***

"Jin, bagaimana kau sudah menemukan seseorang untuk kau ajak menjadi partner musik videomu?" tanya pria kekar di belakang Jin.

"Belum, aku sama sekali belum menemukannya. Jujur saja aku tidak pernah memiliki teman wanita selama ini,"

"Hah, sayangnya agensi juga tidak ingin membayar seorang model atau artis, aku bingung. Kemarin Presdir Yong mengatakan jika dirinya baru saja kehilangan uangnya secara misterius di akun bank pribadinya," jelas pria kekar itu.

"Kalau begitu nanti akan kucari seseorang yang pas dengan karakter musik yang ku bawakan, sejujurnya aku sedikit enggan berbicara dengan wanita," ujar Jin.

"Tapi jangan khawatir aku juga akan berusaha untuk proyekmu kali ini," 

"Terima kasih, Jun."

***

Yunjia terbangun tepat jam tiga sore. Ia terburu-buru untuk pulang, hingga akhirnya ia terjatuh di dekat sebuah bangku kosong. Saat ia menoleh ke bawah bangku itu, ada sebuah kantung plastik usang berwarna hitam yang terlihat menggembung.

Ia pun memeriksa kantung tersebut, alangkah terkejutnya Yunjia di dalamnya ada uang sebanyak lima ratus dollar. Gadis itu begitu terharu, ia pun berniat membelikan Koko kucingnya makanan yang enak, setelah ia memutuskan untuk memotong rambutnya dan melakukan perawatan di salon kecantikan.

"Koko, aku bawakan makanan enak setelah ini ya? Ah beruntungnya diriku, selain menemukan uang aku juga baru saja bertemu dengan idolaku, tralalalalal," Yunjia bernyanyi-nyanyi kecil dan bermonolog sendiri.

Setelah berjalan lima belas menit, Yunjia tiba di sebuah salon kecantikan yang begitu elit dan terkenal. 

Gadis itu segera memilih katalog promo yang di tawarkan untuk model potongan rambutnya.

"Rambut layer short, long-wavy, aha, aku mau potongan rambut short-curly, aha ini dia! Diskon 30%!" ujar Yunjia yang jelas membuat pelayan Salon melihatnya dengan tatapan aneh.

Yunjia pun memasang wajah tidak enak, dan ia segera memberi tahu pelayan tersebut jika ia akan memesan potongan rambut dengan model seperti di katalog.

Sang Pelayan tersenyum dan mempersilakan Yunjia mengambil nomor antrean. Gadis itu pun menurut dan ia segera duduk sembari memainkan ponselnya, tak lupa ia juga memperbarui tambahan bab novel onlinenya di aplikasi baru bernama Joynov yang kini sudah mencapai dua ribu viewers dalam semalam. 

Baru saja ia selesai memperbarui novel onlinenya, namanya sudah di panggil untuk segera menduduki kursi pelanggan dan menata rambutnya.

Seorang kapsalon segera memotong rambut Yunjia dengan baik, wajahnya yang awalnya terlihat tidak menarik dan tidak terurus, kini mulai terlihat cantik dan imut. Gadis itu tersenyum kagum akan kepandaian Sang Kapsalon.

"Potonganmu bagus," puji Yunjia kepada kapsalon tersebut.

"Tidak, bukan hanya potonganmu, tetapi wajahmu juga cantik Nona," ujar Kapsalon tersebut.

"Ah, benarkah?" Yunjia tersipu.

"Iya, kau sepertinya memiliki bentuk wajah yang melambangkan kepandaian dan keanggunan," puji kapsalon tersebut.

"Jangan berlebihan, aku bahkan belum pernah berpacaran," Yunjia malu-malu.

"Belum pernah berpacaran bukan berarti anda tidak cantik Nona, tapi andalah yang terlalu pemilih," 

Yunjia terdiam. Benar adanya, selama ini sama sekali tidak pernah ingin menikah, tidak memikirkan untuk berpacaran hanya terkadang ia ingin menikah jika mengingat pria yang tadi menabraknya.

"Nona, aku benar kan?" tanya kapsalon tersebut. Yunjia mengangguk tersipu, ucapan kapsalon itu memang ada benarnya. Lima belas menit berlalu, gaya rambut Yunjia berubah total. Wajahnya terlihat lebih fresh dan menarik sekarang. 

Gadis itu juga tidak henti-hentinya menatap wajahnya di cermin dengan tersenyum, sesekali ia juga mengambil swafoto dirinya sendiri di depan kaca.

Semua pelanggan di salon tersebut juga kagum padanya, bahkan ada yang memujinya secara terang-terangan.

"Nona, kau begitu cantik. Berapa usiamu?" tanya seorang gadis cantik di depannya.

"Ah, terima kasih. Aku masih berumur 27 tahun," 

"Wah kau bahkan terlihat seperti usia 18 tahun, katakan padaku dimana kau melakukan perawatan seperti ini?" tanya gadis itu.

Yunjia terdiam, jika ditanya dimana ia melakukan perawatan, tentulah belum pernah, apa yang mesti ia rawat jika kehidupan Yunjia saja serba pas-passan. Gadis itu hanya tersenyum kecut dan berkata, "aku tidak melakukan perawatan dimanapun."

Wanita yang bertanya padanya jelas tidak percaya, ia bahkan terlihat takjub dengan kecantikan alami Yunjia.

"Wah, benarkah? Kau cantik sekali, Nona. Apa pekerjaanmu?" tanya gadis itu lagi.

"Aku? Ah.. aku adalah seorang penulis novel online, itupun aku tidak memiliki banyak penggemar," ujar Yunjia dengan tersenyum kecut.

"Novel? Boleh aku lihat novelmu? Aku akan menjadi penggemar setiamu, perkenalkan aku Yeri," ujar gadis itu yang mengulurkan tangannya tiba-tiba kepada Yunjia.

"Senang berkenalan denganmu, Yeri. Aku Yunjia. Nama novelku Fatebook aku baru saja menulis 4 bab, jadi ceritanya juga belum terlalu panjang,"

"Dimana kau menulis, Nona?" tanya Yeri.

"Joynov. Kau bisa melihatnya disana," 

Gadis cantik itu segera mengeluarkan ponselnya dan mengetik beberapa huruf diatas layar benda tersebut, lantas tak lama ia kembali memuji Yunjia.

"Wah, kau hebat. Ini masih empat bab, tapi pembaca setiamu sudah dua ribu lima ratus orang, kau memang keren. Biaya salon biar aku yang membayarnya ya, Nona author?" 

BERSAMBUNG