"Hoi! Angry bird!" teriak Lavina melambaikan tangan kanan menyambut Gyan seperti tanpa dosa. Rambut panjang miliknya tampak lebih mirip sarang lebah dengan kedua mata yang sembab. Semua orang pasti akan mengira bahwa dia baru saja mengalami patah hati.
"Bubar kalian semua!" suara tenor Gyan seketika memenuhi area bar saat karyawan di sana tidak bisa menaklukan kegilaan Lavina.
"Ups! Marah-marah!" Lavina cekikikan lalu melanjutkan konser tertundanya. "Kutakut Pak Gyan marah... Kutakut Pak Gyan murka, kutakut mereka marah kalau aku telah kalah! Kerjaanku musnah, gajian pun tak ada... Na na na na na Lavina marah!"