Dua jiwa menyatu dalam pergumulan panas, saling mencecap dan meninggalkan jejak di tiap jengkal kulit basah akibat gairah yang membakar. Erangan memenuhi kamar di bawah temaram lampu remang-remang, menyerukan nama bahwa mereka tak ingin terlepas dari kenikmatan memabukkan ini. Sudah tidak ada kesempatan mencari puing-puing kesadaran ketika surga dunia itu berhasil mengalihkan perhatian mereka. Baju-baju berceceran di lantai sementara mesin penghangat ruangan sepertinya tidak benar-benar dibutuhkan manakala tubuh tanpa sehelai benang di sana saling mendekap, mencumbu penuh hasrat melampiaskan amarah juga nafsu yang bercampur jadi satu.