Dua hari lagi Amami akan benar-benar mewujudkan cita-citanya dari remaja dulu, mempunyai Toko Kue. Amami sudah merancang menu kue apa saja yang di jual di toko nya, Hiko pun membantu membuat desain nya agar menarik sedangkan Hiro membantu mempromosikan di medsos.
di malam hari mereka kembali berbincang untuk kematangan acaranya siapa tamu undangan nya dan promo apa aja untuk menarik konsumen mengunjungi toko nya.
saat mereka berbincang, Bara pun hadir dan langsung ikut menimbrung. Bara memang bukan orang asing lagi di keluarga Amami, sudah dianggap anak juga sama Amami begitu pun orang tua bara sudah menganggap si kembar juga anak nya.
Hiro bagian mencatat atau sebut saja notulensi rapat ini.
"kita mulai dari tamu undangan ya" ucap Amami
"cik, shiori dan keluarga sudah konfirmasi untuk kesini kah? kita perlu memastikan juga kehadirannya" ucap bara
"ehem, ada maksud tersembunyi nih.." ucap Hiro
Bara hanya tersenyum, dan memang betul bara memang melihat shiori dan keluarganya untuk bertamu di rumah nya.
"iya Bara, pasti biar kamu prepare juga kan buat mereka berkunjung ke rumah mu" ucap Amami
"hehe iya Cik" singkat bara
"ya sudah, Hiro bantu hubungi Shiori sekarang ya, Pastikan dia hadir atau tidak"
"ko aku Bu, kenapa tidak bara sekalian aja" ujar nya
"kan memang bubu yang punya agenda utama, jadi secara santun tuan rumah lah yang menghubunginya" ucap Amami
Hiro pun sudah tidak bisa membantah dan langsung melaksanakan perintah Amami.
"hai Shiori, ini bubu ku mau bicara" ucap Hiro singkat dan langsung menyerahkan ke Amami.
"dasar Hiro" bisik Amami
"halo shiori manis, gimana kabar mu nak?" Amami membuka obrolan
"baik Cik, cik dan keluarga juga baik kan?"
"iya baik, ini kami sedang rapat untuk launching toko kue dua hari lagi, cik mau memastikan apakah kamu dan keluarga mu bisa hadir " tanya Amami
"tentu cik, bubu juga ingin bertemu dengan cik Amami"
"berita bahagia yang kami dengar, tuh Bara nya langsung terpancar aura kebahagiaan " ucap Amami
"ada bara juga disana cik? disini juga ada Bubu ku juga cik"
"iya bara sedang bantu cik juga, oh ya salam Chiozie sampai jumpa di dua hari kemudian" ucap Amami
"hai Amami, sampai jumpa ya nanti" ucap chiozie
"ya sudah Shiori cik hanya minta konfirmasi kehadiran shiori dan keluarga, kalau gitu cik sudahi dulu ya telponnya "
"iya Cik"
Hiro langsung mencatat nama tiga tamu undangan.
"catat nama Hideoki juga Hiro"
Hiro pun langsung menulis nama Hideoki sebagai daftar tamu undangan.
"apakah kita tidak mengundang pemerintah kota?" tanya Bara
"ku rasa tidak perlu, ini kan hanya toko kecil saja kau ini lucu sekali bara" ucap Amami
"oh ya, bolehkan kami undang teman-teman kami untuk meramaikan toko bubu" tanya Hiro
"tentu boleh, bubu siapkan makanan ringan untuk teman-teman kalian, undanglah mereka" ucap Amami
hiko memandang Hiro dengan pandangan yang penuh arti
"apa kau mengincar seseorang hadir di acara besok Hiro" tanya hiko
"apaan sih, ya gak biar ramai aja iya kan Bu " ucap Hiro mengelak
"ayo dong Hiro mana nih gandengan mu, katanya berapa bulan kau akan temukan gandengan mu itu" ucap bara meledek
"eh bukankah tepat hari launching Hiro akan memperkenalkan seseorang yang bisa menaklukkan hati nya nih " ucap hiko
"yaps betul satu bulan tepat. uhh ga sabar nih akan ada Doble hari bahagia nantinya" ucap Bara
Hiro hanya tersenyum dan dia pun menanggapi
"jangan gitu lah, aku pun ga serius bicara seperti itu tempo lalu" ucap Hiro
"lelaki itu yang dipegang adalah ucapannya bukan begitu bara" ucap hiko
"ya ga satu bulan juga kali, udahlah pokoknya jika sudah waktunya aku dan dia pun akan dipertemukan " ucap Hiro membela diri
"eh kalian ini, sudah jangan dipojokin tuh Hiro, nanti salah mencatat" ucap Amami
"hahaaa.. ada lagi gak Bu, apa yang perlu kita siapkan nih" ujar Hiko
"tentang promosi yang menarik, selain desain akan ada promosi apa ya buat mereka ramai berdatangan di toko bubu, perlukan diskon 50% misal atau beli dua dapat tiga" ujar amami.
kembali hening, mereka mencoba mencari ide yang brilian. disaat mereka hening Amami ke dapur mengambil cemilan.
"bagaimana sudah ketemu ide nya" tanya Amami ke tiga sekawan
"huum.. bagaimana tiga hari dari launching kita kasih diskon 30% Bu" ujar Hiko
"baik bubu tampung dulu, Hiro coba kau catat ide dari hiko biar kita bisa seleksi" ujar Amami
Hiro mengangguk
"bagaimana di hari pertama ya hari launching itu cik Amami beri gratis all item" ucap bara
"kau ini, rugi kali kita kalau kau kasih gratis dongs" ucap hiko
"catat Hiro, ide dari bara tetap kita tulis"
"bagaimana dengan mu Hiro, kau kan lebih bijak tuh dari hiko" tanya bara
hiko hanya mendengus mendengar pernyataan bara, ya memang betul juga sih apa yang dikatakan, Hiro memang lebih bijak ide nya dengan dirinya.
"agar kita tidak dirugikan dalam tenaga, bagaimana jika mereka beli lima item kue mereka dapat tanda tangan cik Chiozie, bukankah cik Chiozie merupakan tokoh yang ingin masyarakat kota temui" ujar Hiro
"ya memang sih, masyarakat selalu menunggu cenayang Layoka hadir ditengah-tengah kita, tapi apakah itu tidak memberatkan Chiozie, kita pun perlu izin juga kan dengannya " ucap bara
"ya nih, kali ini kau ngawur sekali Hiro. makanya fokus dongs" ucap hiko meledek
Hiro hanya tersenyum, dia tahu jika pernyataan nya memang sedikit ngawur, dia gagal fokus semenjak di pojokin tadi
"bubu sendiri apakah sudah ada ide" tanya Hiko
"bubu ada ide, jika konsumen membeli lima item kue maka dia dapet cemilan ringan yang kalian makan ini, ya bubu bungkus paling sekitar 100 gram saja dan itu berlaku tiga hari kedepan."
"itu ide yang brilian Bu, aku setuju" ucap hiro
"Ya cik aku pun setuju, cemilan ini nanti tinggal dikemas yang menarik juga agar terlihat mewah, rasanya juga sudah memang manis dan tidak bakal mengecewakan " ucap Bara
"ya cemilan ini, nanti akan menjadi menu gratis untuk tamu launching kita, dan besok kita harus memulai membuat nya karena kita butuh banyak, kalian siap membantu kan" ucap Amami
"lalu bagaimana dengan minuman untuk launching nya Bu" tanya Hiro
"oh iya, menurut kalian bubu siapkan air mineral saja kah atau minuman manis juga" ucap Amami meminta ide
"menurut ku air mineral dingin yang ukuran gelas kecil itu deh Bu, karena kita kan sudah makan manis-manis tentu kita pun butuh nya air putih" ucap Hiro
"ya , betul aku setuju. kau Hiro, sudah lancar aja nih otak mu " ledek hiko