Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tales of Legendary Hero

Key_Zero
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.9k
Views
Synopsis
Berkisah tentang petualangan sang pahlawan Senna dan teman-temannya untuk membebaskan dunia dari penjajahan iblis dengan menyatukan seluruh negeri.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Suara erangan kesakitan dan jeritan memilukan terus menggema di antara lautan mayat dan puing-puing bangunan yang runtuh, ketika makhluk-makhluk besar nan menakutkan membantai manusia tanpa ampun. Kerajaan Winstarte yang terkenal kini telah berubah menjadi pemandangan mengerikan.

Di depan singgasana kerajaan, seorang perempuan berambut keemasan berjuang mati-matian, menghadapi pasukan iblis yang seakan-akan tidak ada habisnya. Tubuhnya sudah dipenuhi luka, bahkan berdiri pun kesulitan tetapi ia terus bertarung. Dengan sisa tenaganya, ia menghabisi iblis terakhir. Ia mengatur napas sambil menyandarkan tubuhnya dengan pedang. Masih banyak yang harus dihadapinya dan dia tinggal sendirian. Semua penjaga yang tersisa sudah mati, kecuali dirinya.

Sewaktu ia hendak meninggalkan tempat itu, seorang laki-laki berwajah sederhana menghampirinya. Muncul dari balik kursi besar yang di belakangnya terdapat jalan rahasia. Ia mengenakan zirah besi yang dipenuhi noda darah.

"Syukurlah, kau masih hidup, Chaselynn."

"Senna, kenapa kau kembali? Seharusnya kau mengungsi bersama ratu dan yang lain!"

"Aku khawatir karena kau tidak menyusul kami, jadi aku kembali. Kau tahu, aku tidak bisa meninggalkan sahabatku."

"Kau selalu saja seperti itu. Sudahlah, lebih baik kita cepat pergi, sebelum ada iblis yang datang lagi."

Baru saja mereka hendak memasuki jalan rahasia, ketika tiba-tiba atap istana runtuh. Meninggalkan lubang besar di langit-langit. Beruntung, keduanya berhasil menghindar.

Sesosok perempuan berambut biru berdiri di hadapan mereka, dengan sebuah sabit besar di tangannya. Ia mempunyai sepasang tanduk yang menonjol di kepalanya. Tatapan matanya memancarkan cahaya merah. Ia tersenyum lebar, memperlihatkan geliginya yang runcing.

"Dua lagi manusia. Ayo, hibur aku!"

Chaselynn menatap tajam ke depan seraya mengangkat pedang, hanya untuk mengetahui wanita iblis itu tiba-tiba menghilang dan sudah berada di hadapannya. Mengayunkan sabitnya.

Chaselynn terkesiap. Ia terlambat menghindar sehingga sabit itu merobek dadanya menyilang. Perlahan ia jatuh terkulai.

"Ah … sungguh membosankan. Sepertinya manusia yang satunya juga lemah. Lebih baik aku mencari mangsa yang lain."

Iblis itu kemudian melompat ke lubang di langit-langit yang dibuatnya, lalu menghilang.

"Tidak, Chaselynn!"

Senna bersimpuh di depan tubuh Chaselynn yang sekarat. Air mata jatuh di pipinya.

"Haha, apa-apaan air mata itu? Kau menangis seperti bayi," kata Chaselynn seraya tersenyum dengan bibir bergetar.

"Aku tidak menangis! Aku hanya kelilipan. Lebih baik kau jangan banyak bicara. Aku akan membawamu ke tempat aman dan mengobatimu."

"Ya, aku akan pergi ke mana pun kau mau, Senna, tapi tidak dengan tubuh ini …."

"A-apa yang kau bicarakan?"

Chaselynn mengangkat pedangnya lalu menusuk dadanya sendiri yang telah terluka parah.

"Wahai dewi pengorbanan, Mirael. Atas namamu, aku Chaselynn Weina mengorbankan jiwaku dan semua jiwa malang penduduk Winstarte yang gugur kepadamu. Mohon terimalah dan berikan kekuatanmu pada pedang harapan kami."

"Tidak, tidak, tidak! A-apa yang kau lakukan?" kata Senna seraya bergeleng beberapa kali.

Chaselynn tersenyum untuk terakhir kalinya, lalu berkata, "Tolong, balaskan dendam kami …."

Tiba-tiba tubuhnya diselimuti cahaya kuning yang menyilaukan. Disusul ribuan cahaya dari luar yang semuanya berkumpul di ruangan itu. Menyatu dengan pedang Chaselynn.

Nyawa Chaselynn menghilang begitu cahaya lenyap, menyisakan sebuah pedang yang diselimuti pendar cahaya keemasan yang menancap di dadanya. Sebuah simbol cahaya terukir pada bilahnya.