Kali ini Marsha dapat merasakan kehangatan yang tiada tara karena Danish membawanya ke tempat yang belum pernah dia kunjungi sekalipun. Suara erangan memenuhi kamar yang sudah dihias secantik mungkin dengan mudahnya Danish menghancurkan dalam hitungan menit.
Marsha memekik tertahan merasakan sesuatu telah memasuki tubuhnya hingga rasa sakit itu telah lama-lama menjadi suatu kenikmatan yang luar biasa.
"Lihat aku Sayang," bisik Danish.
"Danish," lirih Marsha dia tidak kuat menahan beban tubuh Danish sedang menimpanya dari atas.
"Kau yang memimpin!" Marsha terbelalak tidak tahu kemana dia buat nanti wajahnya jika Danish melihat dia menari-nari di atas tubuhnya.
"Aku tidak mau," pekik Marsha lalu dia memeluk Danish menenggelamkan wajahnya ke ceruk lehernya.
Danish tertawa bahagia melihat wajah Marsha yang memerah menahan malu kali ini dia harus mengambil kesempatan untuk mempermainkan Marsha sedang menahan napas kuat.