Shine berhenti salah satu lorong yang sangat kecil, bahkan diirinya juga tidak dapat masuk kedalam lorong tersebut.
Shine menunjukkan lorong kecil itu dengan mulutnya dan menunjukannya dengan lirikan matanya.
Clay menganggukan kepalanya, lorong kecil itu dihimpit oleh dua gedung yang sangat tinggi dan juga di tengah lorong bagian luar tertutupi dengan tiang listrik, membuat semua orang merasa jika lorong kecil itu hanyalah sebuah tanah sisa khusus untuk perletakan tiang listrik tersebut. dan tidak ada jalan lagi.
Clay mulai memasuki jalannya, ia bahkan tidak dapat berjalan dengan lurus, ia haru memiringkan tubuhnya agar muat kedalam lorong tersebut, membuat dirinya harus berjalan layaknya kepiting yang berjalan miring.
"Ah … apakah ini termasuk cobaan untukku," ucap Brave sambil mengelengkan kepalanya.