Semalaman Rachel sama sekali tidak dapat tidur, ia juga tidak bisa keluar dari kamar itu karena suda dipastikan Clay selalu mengawasinya, Clay selalu menyukai wajah Rachel saat tidur, dan menerka-nerka mimpi apa yang sedang ia alami.
Hasil test pack miliknya, selalu ia simpan di kantong pakaiannya, ia tidak ingin Clay ataupun orang dirumah ini mengetahuinya, ia juga berencana untuk mengugurkan kandungannya secepat mungkin. Sebelum perutnya semakin lama semakin besar.
Ia tidak memiliki cara lain yang lebih baik dari pada mengugurkannya, dan lagi anak ini bisa jadi menjadi anak dari hubungan terlarang. Memikirkannya saja sudah membuatnya ingin muntah.
Rachel bangun dari tempat tidurnya, semakin lama dia berbaring, pikirannya semakin kacau.
"Kenapa? Apakah kau perlu minum? Atau pemanasnya terlalu panas untukmu? Kau tidak perlu bergerak … biar aku saja," ucap Clay.