Clay tersenyum sangat lebar ketika mendengarkan hal itu, wajahnya memerah dengan kata-kata suami istri, mereka sekarang bukan lagi orang lain yang kebetulan tinggal bersama didalam satu atap, namum mereka adalah keluarga yang akan saling menjaga dan juga saling melindungi.
Ia tidak henti-hentinya tersenyum seperti orang gila, sambil menutupi wajahnya dengan tangannya karena ia sendiri malu dengan kata-kata itu, suami dan istri.
Akhirnya ia benar-benar mengatakannya … dan dapat mendengarkan perkataan itu, suami istri.
Dengan kenangan manis tak terlupakan diumurnya yang tidak terlalu panjang
"Bi … bisakah kau mengatakannya lagi, bisakah kau memanggil ku suami?" tanya Clay.
Tanya Clay berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dan juga ia sangat ingin mendengar bagaimana Rachel memanggilnya dengan suara manisnya, memanggilnya sebagai suami.