Rachel menganggukan kepalanya ketika mendengarkan perkataan Shine, ia paham maksud perkataan lelaki itu.
Tangan yang mengenggam erat lengan Shine sedari tadi saat berjalan menuju altar, kini tangan munggil nan manis yang terbungkus oleh sarun tangan tile putih dengan banyak sekali Kristal-krital kecil yang membentuk sebuah ukiran, harus berubah posisi.
Shine menarik tangan Rachel yang berada di lengannya, mengandengnya pelan. Sambil menepuk pundak Clay yang masih diam menghadap altar, Shine menyerahkan tangan mungil itu kepada orang yang seharunya akan mengandeng tangan wanita itu sampai tua.
Clay membalikkan badannya sambil terus menginggit bibir bawahnya sendiri karena rasa gugup yang luar biasa, hal pertama yang ia pandang adalah jari jemari munggil yang berada digandengan tangan Shine.
Dengan lembut Clay menerima penyerahan tangan kecil tersebut, sambil menyentuh tangan Rachel, Clay menatap kearah wanita itu yang sedang menunggu dengan tidak tenang.
