Chereads / NAHKODA WAKTU / Chapter 4 - Ratu yang tersisih

Chapter 4 - Ratu yang tersisih

Sebuah senyuman kecil tercipta di bibir Yoo Si Jin, dia puas akan rambut barunya, ini adalah kali pertamanya dia memotong rambutnya sampai sependek ini, karena Kim Byeong In bertahun-tahun ini tidak pernah memperbolehkan Yoo Si Jin memotong rambutnya.

Kini dia tidak akan mengantungkan hidupnya, Yoo Si Jin mempunyai hak penuh akan hidupnya sendiri. Selama ini dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkan Kim Byeong In selalu suaminya dan menuruti apapun yang dia katakan sebisa dirinya, namun tetap saja menjadi istri dan baik tidak menjamin keutuhan rumah tangganya.

"Ibu sangat cantik," puji Kim Yoon Sung pada Yoo Si Jin, dan ibu tiga anak itu tersenyum pada putra sulungnya.

"Terimakasih," Yoo Si Jin baru saja datang dengan putra bungsunya yang tertidur di pelukannya, dia langsung di sambut oleh kedua anaknya. Mereka berdua tinggal di rumah bersama seorang bibi yang membantu pekerjaan rumah Yoo Si Jin.

Andai saja Kim Byeong In memperbolehkan Yoo Si Jin membayar jasa seorang baby sitter mungkin saat ini keadaan rumah tangannya tidak akan berantakan seperti ini, Kim Byeong In hanya memperbolehkan seorang membantu pekerjaan rumah dan melarang orang asing menyentuh anak-anak mereka, tapi setelah Kim Byeong In berselingkuh Yoo Si Jin mulai. sedikit demi sedikit mengabaikan larangan dari suaminya itu.

***

"Sebaiknya kamu berkemas-kemas mulai sekarang," Kata Kim Byeong In pada Yoo Si Jin saat mereka makan malam bersama di rumah.

"Kenapa?" tanya Yoo Si Jin berlagak bodoh, padahal dia sangat tahu arah pembicaraan suaminya itu.

"Aku sudah membelikan rumah baru untuk kamu tinggali dengan anak-anak."

"Rumah ini sudah terlalu nyaman untukku, aku tidak membutuhkan rumah baru," jawab Yoo Si Jin santai sambil menyuapi Kim Jung Hwan, putranya yang paling kecil.

"Kamu harus pindah, rumah itu lebih dekat dari sekolah akan mempermudah untuk mengurus anak-anak sekolah nanti."

"Tidak, pindah rumah butuh tenaga banyak, aku sangat nyaman di sini untuk apa pindah."

"AKU BILANG PINDAH, YA PINDAH!" Teriak Kim Byeong In dengan nada keras sambil membanting sendok dan garpu di tangannya sampai menimbulkan suara yang keras dan acara makan itupun terhenti, ketiga anak laki-laki itu terdiam bahkan Kim Jung Hwan akan menagis melihat ayahnya marah saat di meja makan.

Sedari tadi dia mengunakan bahasa halus untuk membujuk Yoo Si Jin namun dia tidak mendengarkannya, seharian dia sudah capek karena Shin Hyorin merajuk dan kini dia harus mengeluarkan tenaga dan pikiran lagi di rumah.

"Kenapa kamu harus marah di meja makan di depan anak-anak?" Yoo Si Jin paling tidak suka jika Kim Byeong In marah-marah di depan anak-anaknya, dia bisa memarahi dirinya maupun memukulinya namun bagi seorang ibu dia tidak akan siapapun membuat anak mereka ketakutan apalagi menyakitinya.

"Kamu mulai membangkang apa yang aku perintahkan."

"Kamu yang sudah berubah bukan aku."

"KAMU ...?" Kim Byeong In sudah mengangkat tangannya akan memukul Yoo Si Jin namun dia mengurungkannya saat ketiga anaknya menangis secara bersamaan. Tangan itu menggantung di udara, tatapan tajam memandang Yoo Si Jin yang juga sedang memandangnya.

"Beri aku alasan kenapa kamu menyuruh kami pindah dari rumah yang sudah aku tempati bertahun-tahun?" Yoo Si Jin membuka pembicaraan dengan nada sangat santai namun sebenarnya di dalam hatinya ada api yang sedang berkobar.

"Aku akan memberikan rumah ini pada Shin Hyorin," jawab Kim Byeong In tanpa basa-basi.

"Kenapa tidak mengatakan sejak tadi, kenapa harus membuat banyak alasan, jika dari awal kamu mengatakan kalau wanita itu menginginkan rumah ini aku akan memberikannya dengan senang hati," Yoo Si Jin mengendong Kim Jung Hwan dan mengajak kedua putranya yang lain untuk kembali ke kamar.

"Jangan rumah suami saja aku memberikannya dengan senang hati, nampaknya dia paling suka dengan bekas apapun yang sudah aku pakai."

Kim Byeong In tidak menjawab dia hanya memandangi istri dan anak-anaknya yang meninggalkan makan malam yang belum selesai, sebenarnya dia akan marah namun dia mengurungkan niatnya, dia sedikit lelah akan hari ini dua wanitanya membuat kepalanya pusing, Kim Byeong In sama sekali tidak menyangka jika Yoo Si Jin akan bersikap seperti itu.

Yang di kenal olehnya wanita itu lemah dan cengeng, Kim Byeong In sama sekali belum melihat sosok Yoo Si Jin yang seperti ini.

***

Yoo Si Jin merebahkan tubuhnya di ranjang besar di kamar utama, dia sudah dua bulan tinggal di rumah ini, dia dan anak-anaknya perlu beradaptasi lagi dengan lingkungan baru, meski dia merasa jika rumah lamanya masih nyaman dari pada rumah ini setidaknya ada hal baik yang terjadi, rumah lamanya banyak kenangan manis dan juga pahit bersama Kim Byeong In sedangkan rumah ini belum ada kenangan apapun, bahkan dia tidak akan pernah membuat kenangan manis lagi bersama Kim Byeong In karena dia amat jarang datang, dia datang hanya berkunjung untuk anak-anaknya layaknya seorang tamu bukan sebagai tuan rumah karena dia belum sekalipun datang dan menginap di rumah baru ini.

Namun kejadian satu Minggu yang lalu membuat emosi Yoo Si Jin sangat marah dan sampai mengusir Kim Byeong In karena laki-laki itu memukul Kim Yoon Sung putra sulung mereka hanya gara-gara bocah Lima tahun itu menumpahkan minuman di baju mahal yang di kenakan oleh Kim Byeong In.

Yoo Si Jin sangat marah karena anak laki-lakinya di buat menangis oleh ayahnya sendiri, Yoo Si Jin yang bertahun-tahun merawatnya belum pernah memukul anaknya sendiri, dia sangat marah pada Kim Byeong In,

Kim Byeong In berjanji pada dirinya sendiri jika laki-laki itu sampai menyakiti putranya lagi Yoo Si Jin tidak akan pernah memaafkan Kim Byeong In lagi, selam ini dia sudah banyak mengalah dan memberikan banyak toleransi kepada suaminya itu, tapi dia tidak akan memberikan toleransi jika itu menyangkut anaknya.

Yoo Si Jin terbangun dari tidurnya saat mendengar notifikasi dari ponselnya dan meraih ponselnya yang ada di atas nakas, ada sebuah pesan dari ibu mertuanya.

"Yoo Si Jin, datanglah ke kediaman rumah utama, nenek sedang sakit dia kritik dan ingin melihat anak-anakmu."

Yoo Si Jin tersenyum smirk, sebenarnya dia tidak ada dendam dengan mertuanya dan juga keluarga besar keluarga suaminya, namun jika saat ini nenek Kim Byeong In sedang kritis dan jika dia tidak ada umur kemungkinan terbesar rencana pernikahan yang sudah di rencanakan oleh Kim Byeong In dan Shin Hyorin akan tertunda beberapa waktu karena mereka tidak akan mungkin menikah di saat keluarga besar sedang berduka, apalagi pernikahan ini adalah pernikahan kedua Kim Byeong In.