Wanita itu mencoba berjalan dan menatap keluar jendela siska sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun berulang kali dia mencoba menghubungi tetapi suaminya juga mengabaikan dirinya tiba-tiba air mata mulai menipis membasahi wajahnya. Hatinya ingin sekali marah kepada sang suami bukankah selama ini mereka tinggal bersama dan menghabiskan waktu bersama. Bukankah selama ini hanya wanita itu yang ada di sisi suaminya lalu bagaimana mungkin ketika semuanya menjadi jelas justru suaminya pergi meninggalkan dirinya. Mungkinkah semua itu bisa dimaafkan ketika dia telah berkorban mayat hal untuk selamanya tetapi suaminya bahkan tidak peduli dan mengabaikan dirinya saat pekerjaannya kembali.