Mendengar ancaman yang diberikan oleh putranya membuat wanita paruh baya itu tak bisa berbuat apa-apa dia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempat tidurnya dia pun memutuskan untuk kembali berbaring di ranjang rumah sakit itu. Hatinya kembali terluka karena dia kembali membuat putranya menderita. Rasa bersalah yang ada di dalam hati itu belum menghilang saat dia terpaksa memutuskan untuk menikahkan putra kesayangannya dengan seorang wanita yang tak diinginkan nya. Wanita paruh baya itu mengetahui impian yang ada di dalam hati fahri dia tahu jika fahri memiliki cita-cita dan keinginan untuk menikah dengan wanita solehah dan menjalani kehidupan sebagaimana layaknya manusia biasa tetapi takdir membuat dirinya tak bisa melakukan semua itu tetapi takdir justru membawanya terpaksa menikah dengan seseorang yang tak dikenalnya dengan seseorang yang jauh dari ekspirasi nya.