"Heum, baiklah kalau begitu, Freis. Aku mempercayaimu," ujar Breckson sembari memejamkan kedua mata dan tersenyum. Lima menit kemudian, mereka telah sampai di dermaga. Freislor bergegas ke arah Momo, mencium keningnya, dan mengelus pipinya.
"Momo, tolong jaga kapal ini sampai aku dan yang lainnya kembali, ya. Terima kasih banyak, jaga dirimu." Freislor mengatakannya pelan. Momo menganggukkan kepala, tanda bahwa ia mengerti apa yang harus dilakukannya. Selang beberapa detik, Freislor dan yang lainnya melambaikan tangan sebelum pergi dan meninggalkannya sendirian.
Di malam itu, semua orang tengah berpesta. Malam Gweouli memang malam sakral bagi penduduk di bumi. Semuanya menyerukan doa ketika salah satu tetua memimpin doa di atas langit dengan tongkat tua sakti yang berdiri tegap di depannya. Freislor dan yang lainnya berjalan dengan Poresa sebagai pemimpin mereka. Sesekali, ia menoleh ke belakang untuk memastikan yang lain baik-baik saja.