"Yah, bisa jadi seperti itu. Tapi, sampai hari ini, aku tidak mengerti kenapa kalung ini diberikan kepadaku. Dan, terlebih lagi. Jika itu sebuah kebenaran. Aku tidak tahu kenapa aku bisa berteman dengan seorang Tuan Putri sepertimu," ucapnya pelan. Kedua tangannya memegang kendali penuh pada kemudi yang ada di depannya. Freislor menundukkan kepala dan tertawa lirih, kedua tangannya berpegangan pada tiang kapal.
"Heum, apa itu masalah besar untukmu?" tanya Freislor.
"Tidak, aku tidak suka berteman dengan para petinggi. Itu saja, maaf jika itu sedikit membuatmu tersinggung. Tapi, itulah kenyataannya. Hahaha, aku hanya ingin mengatakannya saja karena aku tidak tahan."
"Kenapa? Apa kau berpikir bahwa mereka buruk?"
"Tidak selalu seperti itu. Terkadang, aku memikirkan bahwa mereka adalah sosok yang manja, keras kepala, dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Aku tidak suka berteman dengan sosok yang egois dan keras kepala. Hahaha," ucapnya pelan.